Izinkan saya awali tulisan ini dengan
ketawa..hehahahahha..(ga jelas banget siiih :p). Saya mengetik huruf demi huruf
dalam curcol kali ini dibarengi dengan senyum dan ketawa yang tak
berhenti-henti. Apa sebab? Karena saya ingin melakukan “pengakuan dosa” yang
lucu sekaligus menyegarkan kembali beberapa moment lucu dan manis pada saat masa-masa
Putih Abu-abu dengan sahabat terbaik saya dahulu.
Perkenalkan inilah wajah saya dan sahabat terbaik saya
ketika kami berada di kelas 2 SMA. Gaya rambut
yang lucu karena terpapar radiasi gaya rambut pada zaman itu.hahaha.
Nama sahabat saya adalah Gito Sucipto, mau tahu tentang
beliau silahkan tengok profile facebook nya berikut.
Kami bersahabat semenjak
dipertemukan di SMAN 1 Sumber hingga detik ini dan Insyallah jalinan
persahabatan kami akan terus berjalan sampai hembusan nafas terakhir #tsaaahh. Saya
ingin mengulang menceritakan tentang Gito tapi biar lebih ketawa lagi, ada
tulisan yang saya juga tidak sadari pernah membuatnya dalam sebuah blog antah
berantah di awal-awal saya kuliah S1 dulu berikut link nya.
Saya pribadi ngakak dengan membaca tulisan di blog tersebut,
karena kepolosan dan penggunan bahasanya yang begitu mengalir.hahaha. Any way,
thanks a lot Gito for everything that you have gave to me about life, leason
and loyality. :)
Pengkuan dosa yang ingin saya sampaikan dari sekelumit kisah
kami berdua adalah ketika untuk pertama kalinya saya diperkenalkan dengan Flash
disk oleh Gito. Tulisan ini pun saya buat dikarenakan tetiba terinspirasi
begitu melihat flash disk di meja kerja saya dan dalam waktu bersamaan
mendapatkan messages dari Gito.
Oke saya mulai pengakuan dosa saya tentang flash disk ini…(izinkan
saya ketawa dulu,hahaha) saya diperkenalkan dengan flash disk oleh Gito ketika
kelas 1 SMA, pada saat itu saya diajarkan terkait sesuatu yang berkaitan dengan
pelajaran Teknik Informasi dan Komputer (saya lupa detailnya), kemudian Gito
meminta saya untuk memasukkan Flash disk ke dalam port dibelakang CPU. Pada waktu
itu, dengan gaya sok tahu dan sok ngerti, saya mengiyakan. Padahal megang flash disk aja baru peertama kali.hahaha. Ditambah lagi kalau
bilang ga bisa atau ga tahu, sepertinya derajat ketampanan saya bakal turun di
mata Gito.hahaha. Alhasil dengan modal Percaya Diri tapi tak tahu diri, saya
mencoba memasukkan flash disk ke dalam port CPU. Betapa kaget, ternyata saya kebingungan menemukan tempat yang benar untuk memasukkan flash disk, saya ragu dan
memasukkannya ngasal ke salah satu port yang ada di CPU. Kalau ga salah ingat port projector atau mouse atau yang lainnya (padahal dari ukurannya aja berbeda), yang penting nyangkol dan ga jatuh.hehehe
Setelah saya berbalik badan menghadap Gito, Dia mengeluh, koq Flash disk nya tidak terbaca di computer.
Kemudian dia bertanya, apakah sudah dimasukkan ke dalam port nya. Saya jawab
sudah, (dengan wajah memerah tanda ketidakmengertian saya melaksanakan
permintaan Gito). (Hahaha, saya ketawa kalau membayangkan wajah saya ketika
itu.hahahha). Akhirnya Gito mengecek sendiri Flash disk yang saya masukkan, dan
dia kaget karena saya tidak memasukkan nya di tempat yang benar. Lantas “senewen”
sambil “mencu-mencu” kepada saya. Hahahaha, Awkward moment banget ituuu.hahahaha
Aaaah tetiba saya jadi terenyuh dengan sikap saya kala itu,
ternyata mengatakan tidak bisa tidak mampu mengalahkan kata gengsi. Heuheuheu. Aaah semoga
tidak terulang lagi kejadian seperti itu.
Any way satu diantara pelajaran yang diberikan oleh Gito dari
moment tersebut kepada saya dan sekarang masih membekas adalah bahwa menjadi pribadi apa adanya lebih
membuat kita akan diterima oleh orang lain. Kalaupun orang lain itu tidak
menerima kita, maka sudahlah cukup untuk memastikan dia atau mereka tidaklah
cocok untuk dijadikan sahabat terbaik kita. Karena yang saya alami tentang
persahabatan saya dan Gito yang Alhamdulillah terjalin erat hingga hari ini
adalah sikap membuka diri dan mengenalkan diri apa adanya kita.
Semoga curcol ini bisa diambil hikmahnya :) (Bagi saya hikmahnya minimal membuat Jumat saya berbunga-bunga karena hamoir satu jam membuat tulisan ini tak berhenti ketawa mengingat kebodohan saya.hahaha )
Komentar
Posting Komentar