Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2013

Sekolah Kepemimpinan Stratejik (3): Militer Vs Sipil di Indonesia

Membaca judulnya sepertinya agak menyeramkan ”Militer Vs Sipil” seperti membayangkan sebuah perang dengan satu pihak bersenjata lengkap dengan panser-pansernya dan dipihak lain hanya bermodalkan parang, bambu bahkan mungkin cuma batu. Memang tulisan ini saya sajikan sebagai sebuah paradigma pertentangan atau pertarungan antara masyarakat sipil dengan militer tetapi tidak dalam ranah perang seperti yang coba diilustrasikan di awal. Kalaulah konteks perseteruan/Versus antara militer dan sipil itu dalam ranah perang bersenjata saya akan menjadi orang pertama yang akan mengatakan bahwa sipil menjadi pihak paling tertindas dan memastikan diri bahwa mereka akan kalah, setidaknya jika dilihat dari segi jumlah korban. Dan semoga kejadian seperti itu tidaklah pernah terjadi di Indonesia. Cukuplah kasus Cebongan menjadi kasus terakhir “kekejaman” militer terhadap sipil. Tidak terbayangkan jika konflik seperti yang terjadi dalam pertumpahan darah di Mesir terjadi juga di Indonesia. S

Sekolah Kepemimpinan Stratejik (2) : KPK adalah Profesi Paling Mudah (?)

Bicara Koupsi sepertinya tidak ada habisnya, bayangkan saja rasa-rasa nya tidak pernah ada satupun hari di media masa di negara ini baik itu elektronik maupun cetak yang tidak mengangkat pemberitaan terkait korupsi ini. Ada dua kemungkinan kenapa pemberitaan media ini menjadi langganan di tiap harinya. Pertama adalah semakin membaiknya proses penegakkan hukum terkiat tindakan korupsi, dimana dalam hal ini dimotori oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai aktor dan pahlawan utamanya. Dan kemungkinan kedua adalah memang banyaknya kasus korupsi yang tumbuh di Indonesia bagaikan tumbuhnya jamur di musim penghujan.  Kemungkinan pertama adalah kemungkinan positif yang pastinya kita sambut baik karena hal ini menjadi pertanda bahwa negara kita telah melek dengan penyakit berbahaya dan kronis yang bernama “korupsi”. Sehingga peran “dokter” untuk menyembuhkan penyakit kronis ini sangat dinanti oleh seluruh rakyat Indonesia. Yang menjadi masalah adalah kemungkinan kedua yakni penyak

Sekolah Kepemimpinan Stratejik (1) : Sebuah Awalan

Hari ini saya ingin berbagi pengalaman yang akan saya jalani satu minggu ke depan yakni mengikuti Pelatihan yang bertemakan “Sekolah Kepemimpinan Stratejik”. Sebelum saya bercerita panjang lebar, mungkin satu hal yang ingin saya sampaikan adalah kenapa saya meniatkan diri untuk menulis di blog ini. (Tumben-tumbenan kan mau ngeshare.hehe) Alasannya adalah karena dalam pelatihan yang diselenggarakan selama 7 hari ini, lumayan banyak waktu luang khususnya dimalam hari, Yuupzz selama seminggu dalam run down acara kegiatan hanya berlangsung sampai jam 17.00 atau 18.00, Paling malam jam 19.00. kecuali hari terakhir pelatihan. tumben-tumbenan kan? Ada pelatihan bertemakan kepemudaan yang kelar agendanya cepet. Biasanya kalau belum sampai jam 23.59 maka disebut tidak keren.hehe. oleh karena itu, senggangnya waktu ini, sangat sayang rasanya kalau tidak saya manfaatkan. Mudah-mudahan iseng ngeblog ini menjadi hal bermanfaat yang saya lakukan.Aamiin. Saya awali dari apa, kenapa dan bagai