Biaya Hidup Ala Mahasiswa Indonesia di Korea Selatan

Tulisan ini terinspirasi karena beberapa waktu belakangan ini beberapa orang  menanyakan tentang Yeungnam University (YU)  dan bagaimana pola kehidupan anak rantau dari Indonesia yang kuliah di YU salah satu sebabnya karena tulisan saya tentang Mengapa Kuliah di Korea dan Proses kuliah di Yeungnam University. Selain itu tulisan ini juga seolah menjadi pengingat dengan apa yang saya lakukan sebelum memutuskan untuk pergi ke sini (YU red) yakni mencari tahu informasi selengkap-lengkapnya tentang kuliah dan hidup di Korea. Maka saya mencoba membuat semacam opini  tentang YU dan seluk beluknya hasil dari apa yang saya lakukan sendiri maupun hasil dengar dari kawan-kawan lainnya.

Pertama ingin review dulu tentang YU. YU merupakan salah satu kampus swasta yang terletak di Kota Gyeongsan – Korea Selatan. Gyeongsan  merupakan kota kecil yang terletak di pinggiran kota Daegu, konon Daegu adalah kota terbesar ke-3 di Korea Selatan setelah Seoul dan Busan. Homepage dari YU bisa dilihat disini. YU merupakan kampus swasta yang didirikan oleh mantan Presiden Korsel, Park Chung Hee. Beliau ini dikenal sebagai bapak pembangunan di Korsel walaupun konon dinilai agak diktator ketika memimpin tetapi pondasi pembangunan di korsel adalah hasil dari proses pemerintahannya kala itu. Dikarenakan kampus ini memiliki kedekatan dengan penguasa Korsel maka meskipun kampus swasta, kampus  ini memiliki nilai plus seperti lahannya yang sangat luas dan adanya jurusan khusus yang Cuma ada di kampus ini. Lebih lengkap lagi tentang YU silakan buka homepagenya, :D

Mahasiswa Indonesia yang berkuliah di YU sudah dimulai dari awal tahun 2000-an, salah satu “pembuka jalan” untuk kuliah di YU adalah Dosen S1 saya di Universitas Indonesia, pak Badrul Munir, dan rekannya. Sejak era “pembuka jalan” itulah mahasiswa dari Indonesia tidak pernah putus keberadaanya di kampus ini. Sekarang ini (awal 2015), jumlah mahasiswa Indonesia di YU berkisar 20-an orang dengan komposisi sekitar 80% adalah mahasiswa S2 dan 20% mahasiswa S3. Adapun  jurusannya adalah Materials Engineering, Mechanical Engineering, Chemical Engineering, Civil Engineering dan PSPS (Park Chung Hee School of Policy and Saemaul). PSPS adalah fakultas teranyar yang ada di YU. Salah satu yang dipelajari adalah gaya berpolitik mantan presiden Korsel (Park Chung Hee) dan semangat membangun ala Korsel (Saemaul). Sebagian besar mahasiswa Indonesia yang berkuliah di PSPS adalah Pegawai Negeri Sipil. Kalau ingin mengetahui tentang PSPS bisa dilihat di homepagenya ini. Ohya, ada juga beberapa mahasiswa asal Indonesia yang berkuliah di YU hanya satu tahun, mereka ini adalah mahasiswa penerima Korean Government Scholarship Program (KGSP) yang sedang belajar bahasa Korea di YU.

Oke, sekarang kita ngomongin biaya kuliah dan biaya hidup di YU. Untuk biaya kuliah seluruh mahasiswa Indonesia 100% semuanya mendapatkan beasiswa. Adapun mekanisme beasiswa yang diperoleh adalah beasiswa dari kampus dengan kewajiban tambahan sebagai Research Assistant kecuali untuk program PSPS dan KGSP. Kalau program PSPS tuition fee dan biaya hidup per bulan berasal langsung dari kampus atau dari pihak ketiga yang bekerjasama dengan pihak YU sedangkan untuk program KGSP mendapatkan pembiayaan dari pemerintah Korea. Bagi kami yang mendapatkan beasiswa dengan mekanisme Research Assistant kami mendapatkan biaya per bulan yang berasal dari supervisor (Proffesor pembimbing kami) dengan besar berkisar 450.000 – 600.000 KRW bagi S2 dan 800.000 KRW untuk mahasiswa S3. Sedangkan untuk mahasiswa PSPS mendapatkan biaya hidup per bulan sebesar 1.000.000 KRW.

Dengan modal uang per bulan tersebutlah kami bertahan hidup di sini :D. Lalu bagaimana kami bertahan hidup, berikut sedikit rincian dari kebutuhan yang harus dikeluarkan setiap bulannya.

1.       Biaya Tempat Tinggal :

-          Biaya one room (kosan/ bulan = 180.000 – 200.000 KRW untuk menyiasati bisa dihuni untuk 2 orang sehingga bisa menjadi setengahnya. Ada juga biaya uang jaminan peminjaman yang harus dibayarkan diawal dan diambil kemabali ketika selesai masa kontrak yang besarnya 500.000 KRW

-          Kebutuhan rumah (listrik, gas dll) = 10.000 – 20.000 KRW

2.       Kebutuhan Makan :

-          Sekali makan harga di kantin kampus dan diluar berkisar 3500 – 7000 KRW

-          Untuk mensiasati pengeluaran untuk biaya makan umumnya memasak sendiri karena dapur adalah fasilitas yang didapat jika tinggal di one room. Untuk biaya belanja tergantung orangnya. Saya pribadi jika dikalkulasikan 100.000/bulan sangaaat lebih dari cukup.

Dua kebutuhan pokok itulah yang menjadi rutinitas yang harus dikeluarkan yang besarnya bervariasi tergantung “cara kita hidup”.  Kebutuhan lainnya yang biasanya dikeluarkan adalah biaya Jalan-jalan dalam rangka liburan atau silaturahmi ke teman-teman di kota lain, kebutuhan sandang kita biasa mensiasati dengan membeli pakaian bagus harga miring (pakaian second ) yang harganya hanya 3000-8.000 KRW kalau yang baru bisa pulahan ribu harganya, pulsa hp (10.000/bln cukup bagi saya) dan lain-lainnya. Dengan besar beasiswa tersebut sampai sejauh ini saya pribadi dan rekan-rekan lain Alhamdulillah tercukupi dan bahkan bisa sedikit menabung. Tapii Sekali lagi semuanya bergantung dengan cara kita hidup dan mengolah rizki yang  kita dapat :)

Biaya yang dikeluarkan di YU relative lebih murah jika dibandingkan dengan biaya kehidupan mahasiswa di kota lain, terutama di kota-kota besar seperti di Seoul dan Busan. Tetapi biasanya nilai beasiswa mahasiswa di kota lain pun mengikuti dengan kebutuhan mereka, dan pastinya mereka juga punya cerita-cerita lain mensiasati untuk bertahan hidup dengan uang beasiswa yang diterima :D

Oke itulah sedikit tentang kehidupan ala Mahasiswa Indonesia di  YU, semoga sedikit membantu bagi teman-teman yang akan berkuliah di Korea khususnya di daerah Gyeongsan dan lebih khusus lagi di Yeungnam University. Semoga bermanfaat.