Ada yang syahdu sepanjang hari ini.
Semilir angin tak biasanya menggelitik hati ini, seperti sedang membisikan dan mengabarkan kabar gembira yang dinanti-nanti
Pun begitu dengan cuitan burung-burung kecil, berdendang bak gemuruh majelis dzikir di kala membaca lafadz tahlil.
Pohon – pohon pun terlihat aneh, tersenyum malu-malu sambil menyeringiskan kuncup – kuncup bunga yang siap merekah.
Bahkan senja pun bertingkah laku tak seperti biasanya, guratan senyum ceria nampak tergambar jelas di kuningnya langit sore ini, ditambah lagi alunan Adzan maghrib menjadi backsound sendu pengantar bergulirnya matahari di kejauhan ufuk barat.
Aaah bahkan bulan pun tak kalah mempesona, lengkungannya malam ini seolah menjadi pelengkap penyemangat hati yang sedang penuh dengan rasa takjub akan tasbih alam semesta hari ini.
Semakin dalam menghirup udara malam ini, semakin ada rasa syukur yang menyelinap dalam dada. Disusul rasa harap bercampur ketenangan dalam fikiran.
Sempat tak paham kenapa begitu mengalir indah dan sedikit galau detik-detik yang dilalui hari ini sebelum akhirnya tersadar bahwa rasa ini persis seperti satu tahun lalu. Persis seperti rasa yang sedang dirasakan anak rantau ketika pertama kali menginjakan kaki di negeri ini.
Perasaan yang sama persis dirasakan ketika seorang anak petani yang pergi membawa setumpuk harap sedang menempelkan dahinya di kaca sebuah bus antarprovinsi.Sebuah bus yang sedang mengantarkan setumpuk harap untuk diperjuangkan di tempatnya.
Ya, saya semakin sadar. Ternyata hari ini sudah lebih dari 365 hari saya menelusuri daratan di negeri ini. Sudah 52 minggu lebih saya memperjuangkan dan menumbuhkembangkan harapan itu.
Ooh ternyata semerbak semilir angin sedari pagi tadi sepertinya mengabarkan setumpuk nikmat yang setahun ini telah dilimpahkan yang kesyukurannya patut untuk ditingkatkan.
Ooh rupanya cuitan burung-burung kecil itu mengisyaratkan tahmid yang harusnya terucap akan karunia selama ini yang terkadang lebih banyak ditanggapi dengan keluh.
Oooh senyum pepohonan itu sepertinya senyum pengingat akan sapaan yang terkadang alfa dilakukan setahun ini.
Dan sepertinya langit senja dan bulan sabit itupun sedang membincangkan harapan yang setahun lalu dibawa itu.
Aaah saya memang terlalu pede menerjemahkan semua nya. Tak apalah karena saya yakin semesta sedang bertasbih menyambut musim yang sedang berganti yang mengiringi jalannya seorang bocah yang sedang menumbuhkembangkan harapannya.
Komentar
Posting Komentar