Langsung ke konten utama

Hidup Yang tidak Lebih dari 2 Jam

Aaaaaah ternyata kembali juga bertemu dengan hari ini, hari yang orang namakan “hari ulang tahun”. Hari yang menjadi salah satu hari yang (mungkin) dinanti (bagi sebagian) orang tak terkecuali saya. Bahkan saya tuliskan reminder di Google calendar dengan sebuah note “Jatah umur berkurang lagi” di setiap tanggal ini, berharap menjadi pengingat bahwa kesempatan untuk hidup semakin berkurang dan menjadi motivasi untuk hidup sebaik-baiknya.#tsaaah

Kalau ngomongin hari ulang tahun, saya jadi teringat  tentang perdebatan ringan yang terjadi ketika kita mengucapkan selamat ulang tahun dihari kelahiran seseorang, yakni terkait makna ucapan “semoga panjang umur” yang tersirat  dari frase kata tersebut adalah mendefinisikan bahwa umur yang kita miliki terus bertambah padahal sejatinya umur kita adalah semakin berkurang karena jatah umur kita sudah ditentukan (bener gitu kan?heheh). Salah satu pendefinisian yang paling saya suka dari frasa kata tersebut adalah yang mendefinisikan bahwa yang bertambah adalah usia dan keberkahannya sedangkan umurnya  sudah barang tentu berkurang. Aaah ribet kan??hahaha. Mari lupakan pendifinisian itu.hehe


Saya lebih menyukai lagi sebuah perbincangan (yang saya rasakan begituuu dalam maknanya) yang pernah dilakukan dengan orang korea, teman satu laboratorium saya tentang sebuah umur. Inti dari perbincangan itu adalah dia menyampaikan pendapat tentang usia orang Korea yang rata-rata bisa mencapai 80-90 tahun, hanya sedikit orang yang meninggal di usia 60 tahunan ke bawah. Dan orang yang memiliki umur yang relative lebih pendek tersebut (menurut dia) biasanya adalah mereka yang rajin beribadah kepada Tuhan. Karena (menurut dia) Tuhan sayang dengan dia, makanya Tuhan cepat memanggil dia untuk kembali kepada Nya dan mempersempit kesempatan dia untuk berbuat dosa. Sebuah opini yang bisa ditelaah sebaliknya yakni panjangnya usia yang diberikan Tuhan bisa jadi menjadi alat untuk kita diberikan kesempatan bertaubat atas segala dosa yang kita lakukan. Maka bagi yang terus bertambah usianya namun tak bertambah kebaikan yang diperbuatnya, menyesal lah, mungkin itu satu kalimat lain yang tersirat dari opini teman saya ini.

Ngomong-ngomong tentang panjangnya usia, saya jadi teringat pula dengan bunyi salah satu pesan yang saya dapatkan di sebuah group instan messenger beberapa waktu lalu, yang kurang lebih mengatakan bahwa “Jika 1 hari di akhirat adalah 1000 tahun di dunia maka (katakanlah) usia kita yang hanya 60-70 tahun itu (hanya) sama dengan 1 jam 40 menit waktu akhirat,  karena 1 jam di akherat = 1000/24 = ± 41 tahun 7 Bulan di dunia. Maka kehidupan yang tidak sampai dua jam itu sangatlah menentukkan seperti apa kita di akherat kelak.”

Semoga bertambahnya usia ini menjadikan bertambah pula kebaikan yang bisa diperbuat dan semoga lantunan taubat selalu mengiringi kekhilafaan yang sering dilakukan.

*Perenungan dalam sebuah usia “matang dan layak” 25 tahun.kkkk :p

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Kelengkapan Laboratorium Hingga Segitiga Ideal

Pernah kah anda menghitung harga satu lembar kertas tissue yang anda gunakan? Kalau belum, coba anda hitung dengan cara membagi harga tissue yang anda beli dengan jumlah helai kertas tissue yang didapatkan. (Ga ada kerjaan amat siih. Hehehe) Hari ini saya menghitung kertas tissue yang ada dalam foto di bawah ini: Kimtech Tissue Tahukah anda berapa harga per lembarnya? Harganya adalaaaahh (jreeeeng jreeng jreeeng) 170 KRW atau jika diasumsikan 1 KRW= 11 IDR maka harganya sama dengan Rp. 1.870,- Ya harganya segitu, jangan heran ya (entah karena kemahalan atau begitu murah, tapi bagi saya sih, Muahaal bingiiit) hehehe. Tissue ini adalah salah satu bahan “sepele” yang digunakan dalam keseharian kami beraktivitas di laboratorium. Kami mengunakannya untuk mengelap beberapa alat praktikum dan beberapa bahan uji yang membutuhkan pengeringan yang baik.Saya menemukannya baru ketika di negeri ini (korea .red), padahal dunia laboratorium bukan lah hal asing bagi saya di Indonesia.

Interstellar: Antara Scientific Film dan Ayat Alquran

Week end kemarin untuk pertama kalinya nonton film di bioskop di negeri ini (Korea .red ). Awalnya agak skeptic   dengan kemungkinan film yang ditonton, yakni kemungkinannya adalah kalau ga menarik isi filmnya maka bisa jadi film yang ditonton di dubbing dengan bahasa Korea.Hahaha, Kalau yang kemungkinan kedua ini terjadi maka failed banget dah nonton perdana saya di negeri ini.hahaha (Maklum hanya baru bisa bilang “gamsahamnida”, “arayo” dan “mulayo” doang. heuheuheu) Film yang saya tonton adalah Interstellar . Film ini menceritakan tentang perjalanan yang dilakukan ilmuwan-ilmuwan NASA menuju planet Mars dan bersinggungan dengan black hole atau sering disebut juga mesin antar waktu.   Mungkin film seperti ini bukanlah jenis film pertama yang menceritakan kehidupan dan kondisi alam di Mars dan di ruang antar galaxy tetapi film ini menjadi menarik karena di dalam nya digambarkan fenomena-fenomena fisika dengan beberapa kali menampilkan rumus dan teori relativitas waktu,

Surface Hardening

Untuk merefresh kembali materi kuliah ketika S1 dulu, saya ingi mengulang kembali beberapa materi yang mungkin nanti akan jadi makanan keseharian saya di laboratorium pengembangan paduan (Alloy Development) di Yeungnam University ini. Materi pertama yang ingin saya review adalah tentang proses pengerasan pada permukaan material. Beberapa hal yang menjadi alasan untuk melalkukan surface treatment diantaranya sebagai berikut : -        Menaikain ketahanan Aus -        Menaikkan kekerasan permukaan hingga sedalam 0,1 -0,5 mm -        Menambah ketahanan permukaan terhadap beban mekanis -        Memperbaiki ketahanan fatik Proses pengerasan pada material dapat dibagi menjadi 2 macam penggolongan yakni pengerasan secara termal/ selective heat treatment dan secara termokimia . Berikut adalah penjabaran dari masing-masing jenis pengerasan tersebut. A. Termal/Selective Heat Treatment Proses selective heat treatment dilakukan dengan beberapa prosedur yakni material ya