Berfikir tentang sebuah kata-kata yang sering sekali di
dengar ketika dulu sering bersama di majelis - majelis agama. Satu kata yang
sering diingatkan oleh guru saya adalah dunia itu semu. Makna semu dalam
mendefinisikan dari kacamata agama sangatlah menarik untuk dikaji. Kalau kita memahami asal
kata dari semu itu sendiri maka kita akan sepakat semu adalah lawan kata dari
nyata. Artinya setiap yang tidak nyata bisa dikatakan semu, atau sesuatu yang
ada tapi tidak nyata bisa juga dikategorikan sebagai sesuatu yang semu. Maka
jika kita kembali menghubungkan dengan kata-kata “dunia adalah sesuatu yang
semu” maka sebenarnya apa yang ada di dunia ini tidak lah nyata atau tidak ada.
Yang menarik sampai dalam pembahasan ini, apa nya yang tidak
nyata? Kita masih bisa melihat berbagai macam benda nyata, kita masih bisa
melihat uang juga sebagai benda nyata,
kita masih bisa melihat wujud dari segengam emas dan nyata adanya, dan banyak
lagi benda-benda nyata lainnya, dan kesemuanya adalah benda yang ada di dunia. Lantas
apa makna semu dalam kalimat sakti “dunia adalah sesuatu yang semu”.
Suatu ketika saya merenung sembari berjalan menuju musholah
apakah definisi semu tersebut, dan satu yang sekarang bisa menjawab makna semu
tersebut adalah tentang uang. Iya Uang, uang adalah sesuatu yang semu menurut
saya. Kalau boleh saya bercerita dari sudut pandang saya tentang uang maka
seperti inilah uang saya definisikan:
Pertama uang itu bentuknya kertas atau logam (sesuatu yang
nyata) dan di dunia ini banyak yang namanya kertas dan logam, tetapi mengapa
kertas yang biasa kita buat tulis-tulis atau kertas yang biasa dipakai untuk
bungkus gorengan memiliki nilai yang berbeda dengan uang kertas yang ada di
dompet kita. Mengapa? Jawabannya karena adanya pesepsi semu terkait nilai yang
dikandung oleh kertas yang disebut dengan uang tersebut. Inilah makna pertama
terkait kata semu yang saya fikirkan terkait uang.
Pemikiran
selanjutnya adalah, sekarang saya semakin memahami bahwa uang itu adalah
sesuatu yang benar-benar semu, apa sebab. Karena sekarang ketika saya membeli
sesuatu tak lagi menggunakan uang, saya hanya cukup memberikan kartu kredit
(bussines card) kepada penjual dan dengan sekali gesek plus tanda tangan, orang tersebut sudah
percaya telah mendapatkan uang dari saya, padahal saya tidak memerikan uang
sepeserpun secara nyata.
kesemuan sebuah nilai |
Ya, sekarang uang hanya ada dalam sebuah perputaran semu
yang kita tidak pernah lihat wujudnya namun kita yakini adanya benda tersebut,
suatu yang sangat cocok dengan definisi semu yang kita deskripsikan di atas. Ada
tapi tak ada, ada tapi tak berwujud itulah makna semu.
Maka saya berkesimpulan, uang hanyalah salah satu fenomena
yang baru bisa saya renungkan terkait
makna bahwa dunia ini adalah semu, dan saya yakini fenomena lain untuk
mengiyakan definisi bahwa dunia ini adalah semu akan kita temukan dikemudian hari, baik
oleh saya maupun anda karena keyakinan akan dunia itu semua memang benar
adanya, hanya menuggu bagaimana membuktikannya.
Salam Tafakur,
"Galihlah ilmu dalam setiap langkah dan denyut jantung mu
melalui ayat kauniyah dan anugerah berfikir yang kita miliki."
Gyeongsan, 2 Syawal 1435 H
Dalam perjalanan setelah Sholat Ashar
Komentar
Posting Komentar