Langsung ke konten utama

(Yakinlah) Allah Mencintai Orang-Orang yang Berbuat Salah........



Dalam sebuah perjalanan pasti ada awal dan akhir, pun begitu pula dengan perjumpaan (katanya) pasti ada akhirnya, maka saya juga yakin dalam sebuah tindakan ada awal dan ada akhir. Awal dalam sebuah tindakan adalah pengharapan dan akhir dari sebuah tindakan adalah syukur atau penyesalan, bergantung pada hasil yang didapatkan. Saya pernah merenung  tentang makna syukur dalam sebuah tindakan, hingga proses renungan itu membawa pada sebuah muara yakni tidak ada yang lebih membahagiakan daripada mengatakan terimakasih atas apapun yang kita terima. Artinya seyogyanya,semestinya dan seharusnya akhir dari sebuah tindakan tidaklah bercabang menjadi syukur atau sesal tetapi cukup satu yakni Syukur.

Namun, secara manusiawi  mensyukuri setiap apa yang diterima tidaklah mudah atau memerlukan proses. Proses untuk meyakinkan hati bahwa yang diperoleh adalah terbaik untuk kita. Maka dari itu dalam berproses untuk selalu berucap syukur akan ada terselip sebuah kata yang bernama penyesalan terutama  dalam akhir sebuah tindakan. Yah penyeslan inilah yang kalau boleh saya bahasakan sebagai sifat manusiawi.

Menyesal bisa terjadii setidaknya karena dua sebab, pertama karena kita tidak bersyukur atas yang didapatkan tersebab besarnya ekspektasi kita atau yang kedua karena adanya proses yang salah dalam merencanakan sesuatu. Menjadi sangat tidak produktif jikalau penyesalan itu merembet menjadi sebuah bola panas dengan mencari-cari sebab salahnya dan menumpahkanya kepada orang lain. Tidak jarang saya dan (mungkin juga anda) mencari kesalahan orang lain atas sesuatu (yang kita sebut) kegagalan yang kita dapatkan. Maka dalam posisi menyesal seperti ini, peribahasa “semut di seberang lautan tampak, gajah di pelupuk mata tak tampak” akan menemukan kebenarannya. 

Menyesal tidak selamanya menjadi sebuah hal yang negatif bahkan kadang menyesal diperlukan oleh kita sendiri. Jika kita mengenal kata taubat maka inti dari kata taubat adalah sikap menyesali. Berbeda dengan menyalahkan orang lain, konsep menyesal (taubat) adalah menyalahkan apa yang terjadi (kegagalan) terhadap diri sendiri. Sehingga dalam proses penyesalan itu ada evaluasi diri, ada pencerhaan terhadap sisi-sisi gelap yang kita miliki, dan tentunya akan ada niatan yang muncul untuk merubah diri menjadi lebih baik. Penyesalan seperti ini jika boleh saya ibaratkan seperti kita menuliskan sebuah catatan dalam selembar kertas putih kemudian kita salah menuliskan huruf atau angka sehingga kita memperbaiki dan menghapusnya dengan correction pen (tipe x), proses penghapusan/peng-koreksian inilah seperti sebuah penyesalan yang berwujud pada perbaikan.

Pertobatan (penyesalan) dalam konsep agama islam juga sangat menarik untuk dikaji. Pernah suatu ketika saya mendengar sebuah ceramah agama tentang makna “tauaabiinaa” yang banyak terdapat dalam ayat-ayat Al-Quran dan biasanya diterjemahkan dengan makan “orang-orang yang bertaubat”. Salah satu contoh ayat yang lekat di otak saya adalah “ Innallaha yuhibbuttaubinaa…” yang artinya “Allah mencintai orang-orang yang bertaubat…”. Makna orang-orang bertaubat disini lebih mudah dipahami sebagai sebuah kata jamak (banyak orang bertaubat) namun dalam ceramah tersebut disampaikan bahwa makna “tauaabiinaa” bukanlah menunjukkan makna jamak terhadap jumlah orang tetapi makna jamak terhadap banyaknya taubat yangkita lakukan.
Konsep hidup orang yang ingin berubah lebih baik
Makna banyaknya taubat yang kita lakukan bisa dimengerti sebagai banyaknya penyesalan yang kita lakukan dan itu berarti selaras juga maknanya dengan banyaknya kesalahan yang kita perbuat dan kita menyesali kesalahan tersebut. Jikalau kita satukan denga ayat “ Innallaha yuhibbuttaubinaa…” maka bisa diartikan “Allah mencintai orang-orang yang selalu berbuat kesalahan dan selalu menyesali kesalahan itu..”. Bisa jadi kalimat tafsir  slank-ean saya tadi  seolah-olah membenarkan untuk kita berbuat kesalahan tetapi saya katakana ada hal lain yang perlu kita ketahui pula yang pertama adalah sifat manusia “Al-insanu makhalul khoto wannisyaan” (Manusia adalah tempat salah dan lupa). Dari penerjemahaan sifat manusia ini  dan jika kita kaitkan dengan konsep “tauabiinaa” maka kita jelas mengetahui bahwa Allah memberikan sebuah ruang bagi manusia untuk dicintai oleh-Nya melalui apa yang dia miliki (berbuat lupa dan salah) dengan jalan taubat. Catatan kedua tentang makna salah dan lupa  dalam konteks ini adalah bukan kesalahan yang sama, karena kita juga paham bahwa hanya orang yang bodoh dan berpura-pura menyesal (taubat) yang melakukan kesalahan yang sama persis. 

Jikalau kita ibaratkan dengan perumpamaan menulis di sebuah kertas kemudian di-koreksi dengan menggunakan tipe x maka  kesalahan penulisan yang sama di tempat yang sama hanya dilakukan oleh orang bodoh atau tidak memiliki niat untuk memperbaiki. Oleh karena itu saya sepakat sekali dengan tafsir slank-ean  ini karena Allah begitu mengerti sifat manusia yang (sering) jatuh dalam kesalahan namun memberikan ruang untuk bangun dan bangun lagi dari kesalahan yang dilakukan. Semoga kita termasuk ke dalam orang-orang yang selalu bertaubat (dan bertaubat teruus) atas segala kesalahan kita. Aamiin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Second Level CMAS Diving License

Beberapa waktu lalu kembali mendpatkan kesempatan untuk melatih skill diving bareng teman-teman teknik. Ini adalah program kelanjutan "naik tingkat" setelah beberapa bulan sebelumnya mengikuti pula pelatihan untuk mengambil basic diving. Sama seperti basic diving yang di dapat dulu, sebelum terjun langsung ke laut, kami digojrot dulu di kolam renang sehari sebelumnya, full dari pagi sampai sore. Dilatih dasar berenang, bernafas, menahan nafas, memasang alat dan lain sebagainya. Yang berbeda untuk second level ini kami mengambil license dari POSSI ( Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia) yang menginduk pada organisasi international CMAS (Confederation Mondiale Activities Subacuatiques) sedangkan ketika first  level kami dapat dari SSI(Scuba Skill International). Bedanya apaa?? Saya juga tidak tahu banyak, sedikit penjelasan yang saya tahu bahwa kalau SSI biasa digunakan oleh orang yang ingin menagabil license "hanya" sekedar untuk selam hiburan dan l

Tentang Kelengkapan Laboratorium Hingga Segitiga Ideal

Pernah kah anda menghitung harga satu lembar kertas tissue yang anda gunakan? Kalau belum, coba anda hitung dengan cara membagi harga tissue yang anda beli dengan jumlah helai kertas tissue yang didapatkan. (Ga ada kerjaan amat siih. Hehehe) Hari ini saya menghitung kertas tissue yang ada dalam foto di bawah ini: Kimtech Tissue Tahukah anda berapa harga per lembarnya? Harganya adalaaaahh (jreeeeng jreeng jreeeng) 170 KRW atau jika diasumsikan 1 KRW= 11 IDR maka harganya sama dengan Rp. 1.870,- Ya harganya segitu, jangan heran ya (entah karena kemahalan atau begitu murah, tapi bagi saya sih, Muahaal bingiiit) hehehe. Tissue ini adalah salah satu bahan “sepele” yang digunakan dalam keseharian kami beraktivitas di laboratorium. Kami mengunakannya untuk mengelap beberapa alat praktikum dan beberapa bahan uji yang membutuhkan pengeringan yang baik.Saya menemukannya baru ketika di negeri ini (korea .red), padahal dunia laboratorium bukan lah hal asing bagi saya di Indonesia.

Surface Hardening

Untuk merefresh kembali materi kuliah ketika S1 dulu, saya ingi mengulang kembali beberapa materi yang mungkin nanti akan jadi makanan keseharian saya di laboratorium pengembangan paduan (Alloy Development) di Yeungnam University ini. Materi pertama yang ingin saya review adalah tentang proses pengerasan pada permukaan material. Beberapa hal yang menjadi alasan untuk melalkukan surface treatment diantaranya sebagai berikut : -        Menaikain ketahanan Aus -        Menaikkan kekerasan permukaan hingga sedalam 0,1 -0,5 mm -        Menambah ketahanan permukaan terhadap beban mekanis -        Memperbaiki ketahanan fatik Proses pengerasan pada material dapat dibagi menjadi 2 macam penggolongan yakni pengerasan secara termal/ selective heat treatment dan secara termokimia . Berikut adalah penjabaran dari masing-masing jenis pengerasan tersebut. A. Termal/Selective Heat Treatment Proses selective heat treatment dilakukan dengan beberapa prosedur yakni material ya