Langsung ke konten utama

Ke-Salju-an Episode kedua : The dream of the real salju – saljuan

2020 menyisahkan kurang lebih 40 jam sebelum ditutup dan diganti dengan kalender baru tahun 2021. Tepat pukul 14.00 kami sampai di sebuah tempat yang tidak asing bagi kami, karena setidaknya kami pernah mengunjunginya 2 tahun sebelumnya. Baekje Cultural Land nama tempatnya. Sebuah tempat bersejarah yang pernah menjadi ibukota dari kerajaan Baekje yang berdiri lebih dari 2000 tahun lalu. Di era modern sekarng ini, lokasi kerajaan Baekje kini terletak di Kota Buyeo. Kota di bagian barat Korea Selatan. Kami datang ke tempat ini dalam rangka mengejar salju agar bisa “salju – saljuan”.

Saya pernah menulis perenungan tentang “kesaljuan” di sini. Kata kesaljuan adalah kata yang saya gunakan untuk menggambarkan kondisi “terguyur” salju secara tidak sengaja ketika sedang melakukan perjalanan. Sama persis dengan kata ke-hujan-an, karena memang dari kata kehujanan inilah saya menamakan kondisi ketika itu dengan kata kesaljuan. Ketika menulis perenungan kali ini, tulisan itu ingin saya sempurnakan judulnya menjadi ke-saljua-an episode pertama.

Mengapa episode pertama? Karena itu adalah episode mimpi pertama anak tropis yang pernah ditanam dalam – dalam di dalam benak sedari kecil. Yakni, kesaljuan saat berjalan menuju masjid di waktu shubuh. Dan tralaaaa mimpi itu terwujud dengan “scene” yang sama persis seperti yang dibayangkan diusianya yang ke 26 tahun. Episode ini pun menjadi sangat terasa special karena semkain memantapkan sebuah kepahaman bahwa apa yang ditanam dalam – dalam ternyata bisa benar – benar muncul dalam kenyataan. Anak tropis kesaljuan.

Usai episode pertama maka pastinya ada episode kedua setelahnya. Betul. Episode kedua adalah lagi - lagi mimpi anak tropis itu, untuk salju – saljuan bersama anak dan istri. Mimpinya tidak lagi “kesaljuan” tapi “salju – saljuan”. Sebuah kata yang diciptakan terinspirasi dari kata hujan – hujanan. Yaa betul tebakan anda. Layakanya hujan – hujanan yang berarti menyengaja bermain – main ketika hujan, salju – saljuan pun bermakana bermain – main ketika salju turun.

Alhamdulillah mimpi kedua anak tropis yang ingin salju – saljuan Bersama anak – istri pun terkabul juga. ^^


Pose resmi salju -saljuan sekeluarga
Foto saat masih asyik-asyiknya salju-saljuan dengan pose resmi :)

Foto salju - saljuan setelah agak kedinginan

Salju – saljuan di Baekje ini tidak hanya dinikmati hingga puas kedinginan tetapi juga membuat kayakinan anak tropis semakin menguat akan kekuatan sebuah mimpi. Mimpi salju – saljuan.

Lalu mimpi anak tropis selanjutnya apa ya?
Tunggu ceritanya di blog ini ^^


Makhluk yang paling senang salju - saljuan ^^

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Second Level CMAS Diving License

Beberapa waktu lalu kembali mendpatkan kesempatan untuk melatih skill diving bareng teman-teman teknik. Ini adalah program kelanjutan "naik tingkat" setelah beberapa bulan sebelumnya mengikuti pula pelatihan untuk mengambil basic diving. Sama seperti basic diving yang di dapat dulu, sebelum terjun langsung ke laut, kami digojrot dulu di kolam renang sehari sebelumnya, full dari pagi sampai sore. Dilatih dasar berenang, bernafas, menahan nafas, memasang alat dan lain sebagainya. Yang berbeda untuk second level ini kami mengambil license dari POSSI ( Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia) yang menginduk pada organisasi international CMAS (Confederation Mondiale Activities Subacuatiques) sedangkan ketika first  level kami dapat dari SSI(Scuba Skill International). Bedanya apaa?? Saya juga tidak tahu banyak, sedikit penjelasan yang saya tahu bahwa kalau SSI biasa digunakan oleh orang yang ingin menagabil license "hanya" sekedar untuk selam hiburan dan l

Tentang Kelengkapan Laboratorium Hingga Segitiga Ideal

Pernah kah anda menghitung harga satu lembar kertas tissue yang anda gunakan? Kalau belum, coba anda hitung dengan cara membagi harga tissue yang anda beli dengan jumlah helai kertas tissue yang didapatkan. (Ga ada kerjaan amat siih. Hehehe) Hari ini saya menghitung kertas tissue yang ada dalam foto di bawah ini: Kimtech Tissue Tahukah anda berapa harga per lembarnya? Harganya adalaaaahh (jreeeeng jreeng jreeeng) 170 KRW atau jika diasumsikan 1 KRW= 11 IDR maka harganya sama dengan Rp. 1.870,- Ya harganya segitu, jangan heran ya (entah karena kemahalan atau begitu murah, tapi bagi saya sih, Muahaal bingiiit) hehehe. Tissue ini adalah salah satu bahan “sepele” yang digunakan dalam keseharian kami beraktivitas di laboratorium. Kami mengunakannya untuk mengelap beberapa alat praktikum dan beberapa bahan uji yang membutuhkan pengeringan yang baik.Saya menemukannya baru ketika di negeri ini (korea .red), padahal dunia laboratorium bukan lah hal asing bagi saya di Indonesia.

Surface Hardening

Untuk merefresh kembali materi kuliah ketika S1 dulu, saya ingi mengulang kembali beberapa materi yang mungkin nanti akan jadi makanan keseharian saya di laboratorium pengembangan paduan (Alloy Development) di Yeungnam University ini. Materi pertama yang ingin saya review adalah tentang proses pengerasan pada permukaan material. Beberapa hal yang menjadi alasan untuk melalkukan surface treatment diantaranya sebagai berikut : -        Menaikain ketahanan Aus -        Menaikkan kekerasan permukaan hingga sedalam 0,1 -0,5 mm -        Menambah ketahanan permukaan terhadap beban mekanis -        Memperbaiki ketahanan fatik Proses pengerasan pada material dapat dibagi menjadi 2 macam penggolongan yakni pengerasan secara termal/ selective heat treatment dan secara termokimia . Berikut adalah penjabaran dari masing-masing jenis pengerasan tersebut. A. Termal/Selective Heat Treatment Proses selective heat treatment dilakukan dengan beberapa prosedur yakni material ya