Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2015

Tentang Sebuah Hati

Hati dalam bahasa arab disebut “qalb” yang artinya bolak – balik. Penamaan ini berdasarkan sifat dan karakteristik dari benda ini yakni suka bolak – balik, suka berubah – ubah. Maka tak ayal salah satu doa yang banyak dipanjatkan oleh umat muslim adalah “ Yaa Muqolllibal Qulub, Tsabit Qulubina ‘Alaa Diinika ” “ Wahai Sang pembolak – balik hati, tetapkanlah hati kami di atas agama Mu ”. Yaa, kita perlu memohon doa semoga hati kita selalu terpaut dan berada dalam lingkup agama Nya karena apabila hati ini dipalingkan dari agamanya maka sesungguhnya itulah bencana terbesar bagi kita. Ngomong – ngomong soal hati, pastinya masing – masing  dari  kita memiliki banyak cerita yang membenarkan sifat dari suka bolak – balik nya hati. Betapa ketika kita merenungi, kita terkadang dibuat nya tersenyum – senyum tersebab dari “lucu” nya hati kita berbalik arah akan suatu hal. Berbalik dari tadinya benci menjadi cinta ataupun sebaliknya. Pernah suatu ketika salah seorang teman bercerita per

(Semacam) Janji Untuk Anak - Anak Ku (Kelak)

Aaah tetiba ingin mengabadikan lewat tulisan apa-apa yang memutar di kepala. Sedikit ragu karena beberapa hal, tapi ya sudahlah  anggap sebagai self reminder :) Apa yang terfikirkan dan berputar di dalam kepala beberapa waktu ini adalah tentang bagaimana mendidik anak. Sering sekali mencoba mengikuti video – video tentang parenting, membaca-baca artikel dan kisah tentang mendidik anak,  mendengar cerita dari sahabat dan saudara tentang mendidik anak, hingga tidak jarang  melihat secara langsung bagaimana orang tua berinteraksi dengan anak – anaknya. Akumulasi dari proses itu menimbulkan banyak ide terkait pola dan bagaimana kelak saya ingin mendidik anak – anak saya. Insyaallah . :)  Sesekali mencoba mempraktekan sih apa yang dipahami kepada anak orang lain seperti anak kakak (ponakan) atau anaknya teman tapi ya karena bukan anak sendiri jadi belum sesuai dengan road map yang sudah dicanangkan. Azeeekk .Hahaha. Jika berbicara mendidik anak maka tuntunan agama kita sangat cantik

The Power of Meja Makan

Seberapa sering anda mendengar hal-hal besar ternyata bermula dari meja makan? Saya pribadi sangat sering sekali mendengarnya, baik itu dalam skala keluarga maupun sekala negara. Bagi anda pengamat dan pemerhati cara berpolitik Jokowi maka salah satu strategi Jokowi dalam memindahkan (aka menggusur) beberapa tempat di Solo ketika beliau menjadi Walikota disana maupun ketika masih menjabat menjadi gubernur Jakarta adalah politik makan bersama, politik meja makan. Bahkan yang paling seru dan paling anyar dari cara berpolitik meja makan Jokowi ini adalah ketika menghadapi isu demonstrasi besar-besaran dari mahasiswa-mahasiswa Jakarta dan sekitarnya, Jokowi pun menerapkannya dengan mengundang ketua-ketua BEM tersebut untuk datang ke Istana, makan bareng dan ngobrol bareng . Sebuah cara politik santun yang luar biasa dampaknya.Hehehehe Dilain kisah, saya pernah juga mendengar dan membaca kisah hidup Sri Mulyani, mantan menteri keuangan era SBY yang sekarang menjadi salah satu direktur

Untuk Mu, Penyeru Kebaikan Ku

Assalamualaikum Yaa Syaikh :) Betapa senangnya kami memiliki mu, berkumpul dengan mu, mendengar dan membaca kata-kata hikmah yang begitu meluncur indah dari lisan dan tulisan Mu. Terimakasih Syaikh karena Engkau telah menjadi pengingat bagi kami ketika kami lalai, menjadi pencerah ketika kami tidak tahu arah, menjadi pembimbing ketika kebimbangan menerpa. Terima kasih Yaa Syaikh. Syaikh, boleh kah Kami menyampaikan apa yang kami rasakan sekarang? Rasa yang ternyata telah menumpuk lama dalam hati-hati kami. Rasa yang ternyata timbunan dari apa-apa yang kami rasakan ketika Engkau mengantarkan kata-kata hikmah melalui lisan  dan tulisan Mu. Rasa yang awalnya kami rasa hanya sebuah perasaan sepintas saja yang akan hilang bersama jalannya waktu namun ternyata kini mengakumulasi menjadi sebuah kegundahan dalam hati-hati ini. Kegundahan yang mungkin akan segera menguap jika ini kami utarakan kepada Mu. Syaikh, izinkan kami untuk mereferensikan pada penggalan sebuah ayat Al-Quran untuk