Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2019

Setiap yang Berpuasa Pasti akan Bertemu Masa Berbuka

Diiingin!! Senin pagi yang dingin adalah lawan terberat memulai hari setelah libur akhir pekan. Sudah hampir dua minggu terakhir suhu pagi hari di luar rumah semakin menunjukkan penurunan karena periode winter yang semakin dekat. Saya seperti biasa bersiap-siap berangkat menuju kampus, setelah rapih menggunakan baju dan sepatu langsung dilanjutkan mencari helmet, sarung tangan dan masker penutup hidung plus telinga sebelum menuju parkiran sepeda. Aaaaah, saya baru teringat ketika tidak menemukan helmet dan masker ditempatnya, kalau jumat minggu sebelumnya saya pulang dari laboratorium menggunakan bus dan saya tinggalkan sepeda diparkiran dekat kampus. Jadilah senin pagi ini saya memiliki dua opsi, pergi ke halte bus untuk menunggu bus datang atau menyetop taksi di jalan depan rumah. Opsi kedua saya pilih karena pagi ini saya ingin cepat-cepat sampai kampus.   3 menit menunggu, taksi datang. Setelah saya mengucapkan salam dan menginformasikan tujuan, pengemudi taksi kembali men

“…Karena Kita Tidak Tahu Hidup Akan Membawa Kita Kemana…”

Rekan – rekan, mari kami kenalkan dengan sebuah komunitas unik yang berada di tanah rantau. UT Korea nama komunitas tersebut. Komunitas yang sudah berusia 9 tahun yang terus memberikan kejutan-kejutan disetiap masanya. Komunitas yang berdiri dan dikelola oleh rekan – rekan mahasiswa S2 – S3 Indonesia di Korea Selatan melalui PERPIKA dan dibantu pelaksanaanya oleh KBRI Seoul. Komunitas ini memfasilitasi dan menemani 300-an Pekerja Migan Indonesia (PMI) di Korea setiap semesternya untuk belajar dan mengembangkan diri. Mengapa komunitas ini unik? Izinkan kami menjawab melalui kisah –kisah berikut ini Mas Wahidin atau biasa kami memanggilnya Mas Didin, mahasiswa Bahasa Inggris UT Korea anggkatan 2012. Datang ke Korea selatan sebagai PMI dan kemudian disela-sela kewajiaban bekerja menyempatkan diri untuk mendaftar menjadi mahasiswa UT Korea. Selesai kontrak kerja di Korea, Mas Didin tidak hanya membawa tabungan ke Indonesia, tetapi juga menggondol ijazah S1 Sastra Inggris dari Univer

Universitas Terbuka Korea: Organisasi Millennial di era 4.0

Minggu (28/07) bertempat di KBRI-Seoul, UT Korea menyelenggarakan rapat laporan pertanggunjawaban (LPJ) semester 2019.1 dan rapat kerja (Raker) untuk agenda tahun ajaran 2019.2. Pada kesempatan rapat ini, semua pengurus UT Korea baik yang sudah lama bergabung, baru bergabung dan yang akan purna tugas datang untuk menyampaikan laporan dan agenda-agendanya ke depan. Rapat LPJ dan Raker yang diadakan dari jam 10.00 – 17.30 ini, menjadi semakin special karena tidak hanya dihadiri oleh para pengurus, perwakilan Mahasiswa UT Korea dan Presiden PERPIKA 2018-2019, Rian Mahardika, tetapi juga dihadiri oleh Bapak Duta Besar Indonesia untuk Korea, Bapak Umar Hadi. Dalam sambutan yang disampaikan oleh Pak Umar Hadi, beliau menceritakan kegembiraanya dengan hadirnya Universitas Terbuka di Korea. Hal ini dikarenakan UT bukanlah hal yang baru dikenal oleh beliau. Ketika beliau bertugas di Belanda dan Amerika, beliau sudah mengenal adanya WNI yang tinggal di negara tersebut yang   berkuliah di