Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2014

Ngobrol Tentang Pertanian

Oke, di tengah kejenuhan baca jurnal dan malah menjadi tidak produktif rasa jenuhnya, gara-gara hanya nyecroll dan ngebaca media social, tiba-tiba muncul ide pengen nulis. Ide nya sudah satu minggu lalu muncul, tepatnya ketika berdiskusi dengan professor di sebuah villa, di malam yang ga terlalu dingin namun ditemani hujan rintik yang begitu syahdu.hehehe Jadi ceritanya, seminggu lalu saya, professor dan teman-teman satu laboratorium melakukan MT. Kegiatan yang dilakukan dalam rangka refreshing dari rutinitas keseharian di laboratorium dan juga sekalain ajang mengakrabkan satu sama lain sebagai partner di laboratorium yang sama. Kebetulan tempat MT untuk liburan musim summer kali ini di sebuah villa di daerah pegunungan, jadi tempatnya sejuk-sejuk syahdu, persis seperti suasana Puncak Bogor. Nah, disalah satu moment MT itulah kami berdiskusi dengan Prof. salah satu diskusi kami adalah tentang dunia pertanian. (Gilaa, judulnya liburan, tapi tetap aja diskusinya beraat.hah

Merasakan Apa Yang Dirasakan Bang Toyib

Kesan apa yang muncul di kepala anda ketika membaca “Bang Toyib”? “kalau 3 kali puasa, 3 kali lebaran tak pulang-pulang”, maka anda sama dengan saya.kkkk. Ya, begitu masyhur dan mencuci otak lagu dangdut yang berjudul bang toyib, sehingga “ Toyib” yang merupakan nama ayah dari salah satu teman SD saya, lebih sulit saya ingat wajahnya dibandingkan dengan penggambaran bang Toyib oleh lagu dangdut tersebut.kkkk Oke, yang ingin saya curcolkan ditulisan ini bukan tentang bang Toyib, tetapi tentang perasaan yang (mungkin) dialami oleh bang Toyib.hehe. Ya perasaan ga pulang-pulang ke rumah ketika puasa dan lebaran. Kesan yang ingin saya tonjolkan adalah kesan positif, artinya, bang Toyib tidak pulang ke rumah bukan karena tidak mau pulang ke rumah tetapi karena tidak bisa pulang ke rumah. Beda pastinya, antara dua frasa “tidak mau” dan “tidak bisa”. Ya, saya rasa bang Toyib “tidak bisa” pulang ke rumah karena ada kendala pada dirinya, financial bisa jadi salah satu alasannya. Lalu,

Ada Udang Di Balik Batu, Ada Syukur Di Setiap Waktu

Selalu ada kata syukur dalam segala kondisi, selalu ada kata terimakasih dalam setiap aktivitas sehari-hari . Itulah makna menjalani. Ya, menjalani segala rutinitas yang kita rasakan sekarang, harus selalu kita lumuri dengan syukur karena bisa jadi terkadang sangat membosankan bahkan tidak jarang kita pun ingin cepat mengakhiri aktivitas yang dijalani dan berganti dengan kegiatan lain. Teringat dulu ketika kita SMP ingin rasanya kita cepat selesai dan segera berganti seragam menjadi putih abu-abu, pun ketika SMA kita ingin sekali segera bergati pakaina casual layaknya para mahasiswa disetiap kesehariannya. Atau terkadang justru malah kebalikannya, Ya, terkadang ketika posisi kita sudah menjadi seorang mahasiswa, kita merindukan saat-saat SMA, saat ketika seakan semua kegiatan bisa dilakukan bersama dengan kawan-kawan, saat ketika begadang hanya dilakukan karena untuk melihat pertandingan sepak bola bukan untuk tugas kuliah.hahaha, Pun ketika   kita SMA, kita merindukan masa SMP