Sebagian dari kita bisa jadi sangat senang sekali dengan
kata-kata bijak khas para motivator atau para novelis dan penulis puisi yang
kata-katanya sangat indah dicerna tapi memang tak dipungkiri pula sebagian lagi
menafikan keajaiban dari kata-kata manis tersebut. Saya pribadi adalah golongan
yang termasuk bagian pertama. Saya suka mengkoleksi beberapa kata motivasi
ketika zaman awal-awal lulus SMA dulu. Entah apa manfaatnya, yang jelas
kata-kata bijak tersebut seakan memberikan tenaga dan kepercayaan diri tambahan
bagi diri saya. Salah satu kata – kata bijak yang sangat melekat dalam diri
saya adalah “Bermimpilah maka Tuhan akan memeluk
mimpi-mimpi mu” karya Andrea Hirata
dalam salah satu novel tetralogi laskar pelangi nya. Kata – kata ini saya kenal
semenjak kelas 3 SMA dan sangat sering didengar ketika awal –awal kuliah S1. Seolah
memiliki power tersendiri dari apa yang ingin saya lakukan dan menjadi
penyemangat untuk selalu menggapai apa yang diinginkan.
Baru – baru ini efek dari kalimat itu, yakni
mimpi – mimpi saya sepertinya benar –benar
dipeluk oleh Tuhan dan dihadiahkan langsung di dunia ini. Memang tidaklah wah
mimpi saya, tapi saya rasa mimpi ini yang menjadi sebab saya berada di negeri
ini (Korea.red) sekarang. Mimpi itu adalah
berjalan
diantara deras nya salju ketika di waktu shubuh. Entaah apa yang membuat
saya terinspirasi memiliki mimpi seperti itu dan saya pun tak ingat persis
mulai kapan saya memendam mimpi itu. Yang jelas mimpi itu seakan membuat saya
terbelalak akan
sebuah mimpi yang saya
pendam dan saya jaga seraya berharap menjadi kenyataan dan kemudian benar-benar
ditampakkan dalam kenyataan.Aaaah saya ga bisa berucap lagi untuk menggambarkan
mimpi yang menjadi nyata ini.
|
Jalan yang dilalui. Sebuah jalan yang didatangkan dari alam mimpi ^^ |
|
Ekspresi girang kesaljuan :D |
Sekali lagi saya hanya bisa beruacap Aaaahhhh tanda keheranan
yang bercampur kepuasan dan rasa syukur yang tak terkira…ketika saya
mengabadikan moment “ke-salju-an” (meminjam istilah kehujanan kalau kita kena
hujan :D) untuk yang pertama kali ini, fikiran saya meloncat-loncat pula ke
masa ketika berlarian di pematang sawah dalam kondisi hujan sambil berteriak
kegirangan. Aaaaah..Ya Allah dahsyat benar scenario yang engkau berikan kepada
hamba. :D
|
Ini fotonya sudah agak siang, karena pengen nyicipin kesaljuan diatas rumah seperti dulu menikmati hujan di atas genting. :D |
Komentar
Posting Komentar