Langsung ke konten utama

Tentang Proses, Hasil Akhir dan Mengindahkannya



Dalam setiap aktivitas, hasil akhir adalah yang paling dimengerti orang dan pasti akan menjadi porsi terbesar dalam penilaian terhadap aktivitas tersebut. Meskipun terkadang sering didengungkan pula bahwa proses itu adalah sesuatu yang penting dan terpenting, namun tak dapat disanggah hasil akhir tetap menjadi rujukan dari sebuah aktivitas. 

Ambil contoh, seorang anak sekolah jika ingin melanjutkan ke jenjang selanjutnya hampir pasti dinilai karena hasil Ujian Akhir atau hasil Ulangan Akhir Semesternya yang tertera dalam ijazah dan/atau rapot. Pun begitu dengan mahasiswa, terkadang standart IPK menjadi pembuka pintu utama untuk  mendapatkan pekerjaan atau beasiswa. Demikian juga dengan (ke)hidup(an), kita mengenal khusnul khotimah (meninggal dalam keadaan baik) dan su'ul khotimah (meninggal dalam keadaan buruk). orang terkadang bisa melihat dan menilai (walaupun bisa jadi salah, karena hanya Allah SWT yang tahu) "kualitas" seseoarang dari bagaimana dia mengakhiri dan seperti apa kondisi di akhir hidupnya. *Kita berlindung kepada Allah dari buruknya akhir hidup kita.Aamiiin.

Ada dua kesimpulan yang bisa diambil dari premis - premis dan contoh - contoh di atas, yang pertama adalah bisa jadi hasil merupakan pengejawantahan dari proses. Dimana ini berarti, hasil akhir adalah mutlak dan memiliki korelasi dengan proses, sehingga baik-buruknya hasil merupakan gambaran dari proses yang dijalani. Kalaupun kita mengelak ketika hasil yang didapat buruk dan tidak sesuai harapan, dengan beralasan bahwa proses yang dijalani sudah baik maka mungkin disitu letak kesalahan kita, yakni kita memiliki standar proses yang rendah dan kita tak mau berkaca atas proses yang kita lakukan. Adapun kesimpulan kedua adalah jika proses dan hasil diibaratkan sebagai sebuah bukit maka hasil merupakan titik puncak dari bukit tersebut. Dimana titik itulah yang terlihat dan dititik itu pula kita bisa melihat seberapa banyak dan seberapa jauh proses yang dijalani. Dikarenakan hasil adalah titik yang terjelas terlihat maka mengindhakan hasil akhir adalah satu -satu nya cara agar kita menawan ketika dilihat dan membusung, tanda kepuasan, ketika melakukan perefleksian diri.


Berbicara tentang proses dan hasil berarti berbicara permulaan dan akhir. Satu minggu ke depan kita akan mengakhiri tahun 2014, jika berbicara hasil maka sekarang lah waktunya kita menghitung - hitung hasil kita seraya mempersiapkan diri untuk mengindahkan akhir kita di tahun ini karena masih ada 7 hari yang tersisa bagi kita untuk "menawankan" akhir tahun ini. Saya teringat dengan aktivitas dari salah seorang yang saya kenal beberapa tahun terakhir ketika menginjakan diri di penghujung sebuah tahun. Dia seperti mencari sebuah "kenyamanan dan ketepatan" aktivitas, untuk menghitung hasil akhir dari apa yang dia lakukan  di satu tahun yang telah berjalan. Dia mencarinya mulai dari mendaki gunung untuk berkontemplasi dan sedikit mengikuti arus euforia bersama teman-temannya, mengikuti berbagai acara dan festival akhir tahun, berkumpul bersama teman-teman sebayanya hingga "bermuhasabah" di majelis-majelis dzikir maupun menyendiri di tengah kegelapan malam di sebuah Surau. Dari sekian deretan aktivitasnya di akhir tahun, aktivitas terakhirlah yang menurutnya paling tepat, nyaman dan bisa mengindahkan akhir dari perjalanannya selama satu tahun terakhir. Oleh karenanya ingin rasanya saya mengikuti caranya dalam mengakhiri tahun 2014 ini. #Semoga.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Kelengkapan Laboratorium Hingga Segitiga Ideal

Pernah kah anda menghitung harga satu lembar kertas tissue yang anda gunakan? Kalau belum, coba anda hitung dengan cara membagi harga tissue yang anda beli dengan jumlah helai kertas tissue yang didapatkan. (Ga ada kerjaan amat siih. Hehehe) Hari ini saya menghitung kertas tissue yang ada dalam foto di bawah ini: Kimtech Tissue Tahukah anda berapa harga per lembarnya? Harganya adalaaaahh (jreeeeng jreeng jreeeng) 170 KRW atau jika diasumsikan 1 KRW= 11 IDR maka harganya sama dengan Rp. 1.870,- Ya harganya segitu, jangan heran ya (entah karena kemahalan atau begitu murah, tapi bagi saya sih, Muahaal bingiiit) hehehe. Tissue ini adalah salah satu bahan “sepele” yang digunakan dalam keseharian kami beraktivitas di laboratorium. Kami mengunakannya untuk mengelap beberapa alat praktikum dan beberapa bahan uji yang membutuhkan pengeringan yang baik.Saya menemukannya baru ketika di negeri ini (korea .red), padahal dunia laboratorium bukan lah hal asing bagi saya di Indonesia....

Interstellar: Antara Scientific Film dan Ayat Alquran

Week end kemarin untuk pertama kalinya nonton film di bioskop di negeri ini (Korea .red ). Awalnya agak skeptic   dengan kemungkinan film yang ditonton, yakni kemungkinannya adalah kalau ga menarik isi filmnya maka bisa jadi film yang ditonton di dubbing dengan bahasa Korea.Hahaha, Kalau yang kemungkinan kedua ini terjadi maka failed banget dah nonton perdana saya di negeri ini.hahaha (Maklum hanya baru bisa bilang “gamsahamnida”, “arayo” dan “mulayo” doang. heuheuheu) Film yang saya tonton adalah Interstellar . Film ini menceritakan tentang perjalanan yang dilakukan ilmuwan-ilmuwan NASA menuju planet Mars dan bersinggungan dengan black hole atau sering disebut juga mesin antar waktu.   Mungkin film seperti ini bukanlah jenis film pertama yang menceritakan kehidupan dan kondisi alam di Mars dan di ruang antar galaxy tetapi film ini menjadi menarik karena di dalam nya digambarkan fenomena-fenomena fisika dengan beberapa kali menampilkan rumus dan teori relativit...

Surface Hardening

Untuk merefresh kembali materi kuliah ketika S1 dulu, saya ingi mengulang kembali beberapa materi yang mungkin nanti akan jadi makanan keseharian saya di laboratorium pengembangan paduan (Alloy Development) di Yeungnam University ini. Materi pertama yang ingin saya review adalah tentang proses pengerasan pada permukaan material. Beberapa hal yang menjadi alasan untuk melalkukan surface treatment diantaranya sebagai berikut : -        Menaikain ketahanan Aus -        Menaikkan kekerasan permukaan hingga sedalam 0,1 -0,5 mm -        Menambah ketahanan permukaan terhadap beban mekanis -        Memperbaiki ketahanan fatik Proses pengerasan pada material dapat dibagi menjadi 2 macam penggolongan yakni pengerasan secara termal/ selective heat treatment dan secara termokimia . Berikut adalah penjabaran dari masing-masing jenis pengerasan tersebut. A. ...