Langsung ke konten utama

Yeungnam University : Janji Manis Yang Menunggu Untuk Diperjuangkan


Berkuliah ke luar negeri bisa jadi dambaan sebagian orang tak terkecuali bagi saya. Namun, jika ditanya bagaimana persiapan dan cara-caranya, maka jika pertanyaan itu diarahkan kepada saya, saya akan menjawab caranya “sedikit dan singkat”. Mengapa? Karena saya baru terfikirkan dengan matang dan mempersiapkannya dengan yakin ketika beberapa bulan sebelum wisuda (meskipun jauh – jauh hari ketika menjadi mahasiswa baru sudah memimpikan untuk kuliah di luar negeri, tetapi tidak tersistemik langkah pencapaiannya). Menurut  saya, berkulaih keluar negeri untuk melanjutkan jenjang Master atau Doctoral (S2 atau S3) adalah sebuah langkah  yang visioner maka idealnya, seharusnya, seyogyanya, dan akan sangat jauh lebih baik seandainya dipersiapkan jauh - jauh hari sebelum kita lulus kuliah.
Kenapa harus jauh – jauh hari (?) Karena ada hal-hal yang perlu dipersiapkan baik secara administratif maupun hal-hal di luar itu. Hal – hal administratif yang dimaksud seperti IPK yang memadai, skor English Proficiency (TOEFEL , IELTS, TOEIC ) yang sesuai permintaan, pengalaman melakukan riset dan organisasi hingga surat rekomendasi. Sedangkan hal-hal diluar adiminstratif yang harus kita siapkan adalah pengetahuan tentang negara yang ingin kita tujuh, akses kehidupan mahasiswa asing disana, komunikasi dengan mahasiswa yang sudah ada disana  dan lain-lain sebagainya yang akan menjadi teman kita selama menempuh pendidikan di negara tersebut. Oleh karena itu, persiapan jauh-jauh hari akan sangat membantu proses terwujudnya dambaan kita untuk berkuliah di luar negeri.
Dan hari ini, (Alhamdulillah) saya terdaftar sebagai mahasiswa master di salah satu Univeristas di Korea Selatan. Lalu, bagaimana ceritanya saya bisa menjadi salah satu mahasiswa yang berkesempatan kuliah di Korea Selatan, tepatnya di School of Material Science and Engineering, Yeungnam University (YU) ? Bagaimana caranya? Program apa yang saya ikuti di YU ini ? dan Berapa lama saya akan menempuh pendidikan di YU?
 Saya mengawali proses diterima sebagai mahasiswa Master (S2) di YU setelah berdiskusi dengan pembimbing skripsi saya, Prof. Dr.Ir. Johny Wahyuadi S, DEA,  yang memberikan “pencerahan” tentang kehidupan pasca kampus, bahkan tidak sampai pencerahan beliau juga menginformasikan tentang kesempatan untuk berkulaih ke luar negeri khususnya ke Korea Selatan. Setelah tercerahkan dan mendapatkan informasi tentang YU saya mencari tahu lebih lagi dengan melihat website kampus YU dan berdiskusi dengan beberapa mahasiswa asal Indonesia yang sudah ada disana. Akhirnya lengkap sudah informasi yang didapat bahwa YU akan membuka pendaftaran untuk Spring Semeseter pada tanggal 7 Oktober 2013, dengan dokumen-dokumen yang dibutuhkan adalah Ijazah, english proficiency, surat rekomendasi, dan mengisi formulir online.
Siapapun dapat mendaftar dengan mudah melalui proses tersebut tetapi tidak untuk program beasiswanya. Program beasiswa yang saya maksud adalah program Assiten Peneliti (Research Assistant / RA), sebuah program yang saya ikuti dan saya terima di YU yakni program menjadi assiten peneliti bagi penelitain yang dilakukan oleh professor / academic supervisor kita di sana. Jadi selain berkuliah, aktivitas yang akan saya lakukan di YU adalah sebagai pembantu peneliti. Dimana dengan menjadi assisten kita akan mendapatkan timbal balik berupa biaya kuliah yang digratiskan (dibayar oleh professor) dan uang saku setiap bulannya. Oleh karena itu, sistem yang dilakukan untuk mendaftarkan diri di YU melalui  jalur beasiswa RA ini harus paralel. Disatu sisi kita harus memenuhi kriteria yang diinginkan oleh kampus di sisi lain kita harus mencari professor sebagai penjamin/pemberi beasiswa untuk kita.
Untuk mencari professor yang mau menerima kita sebagaia RA, kita dapat mengetahuinya setidaknya dengan tiga cara, pertama adalah dengan menanyakan ke semua professor yang ada disana secara langsung melalui email, kedua dengan cara  bertanya ke teman yang sudah ada disana atau ketiga melalui dosen kita di Indonesia yang memiliki kerjasama dengan dosen disana. Untuk bertanya secara langsung ke professor disana kita dapat mencari tahunya dengan bertanya melalui email yang biasanya dicantumkan di website kampus tersebut. Sedangkan untuk bertanya ke Dosen atau teman rajin-rajinlah berdiskusi dengan mereka agar informasi itu mudah kita peroleh. Saya sendiri termasuk yang mendapatkan informasi mengenai professor yang membutuhkan RA melalui dosen dan teman  yang sudah ada di sana. Satu tips terdahsyat yang dapat mempengaruhi kita diterima sebagai RA oleh professor disana adalah Surat (Sakti) Rekomendasi dari dosen kita di sini untuk dosen disana (Selain pastinyanya memang kualifikasi kita sendiri juga harus memenuhi).  Bagaimana mendapatkan Surat “sakti” rekomendasi? Pilihlah dosen yang sudah dikenal baik oleh professor tujuan kita disana atau jika tidak ada mintalah rekomendasi dari dosen yang qualified yang terlihat dari segala macam prestasinya dan publikasi ilmiahnya, sehingga professor disana juga mempercayai kita.
Proses selanjutnya setalah semua persyaratan terpenuhi, saya diminta untuk mengirimkan semua berkas dalam bentuk print out ke YU. Dengan bermodal jasa layanan antar internasional, alhamdulillah berkas saya sampai saat H-3 penutupan pendaftaran :D . Dan menunggu selama lebih dari satu bulan sebelum akhirnya secara resmi diterima sebagai mahasiswa Master di School of Material Science and Engineering, Yeungnam University. Setelah resmi diterima saya menunggu surat-surat penerimaan (Letter of Acceptance /LoA) yang digunakana untuk pembuatan visa.
Insyallah, tanggal 4 Februari 2014 ini visa bagi saya untuk masuk ke Korea Selatan akan keluar dan seminggu kemudian saya akan berangkat menjemput “janji manis” yang sudah menunggu di daratan Ginseng sana untuk selanjutnya berjuang selama 2 tahun untuk mengejar gelar Master of Science (M.Sc) di Yeungnam University. Mohon doa nya J


Komentar

  1. assalamu'alaikum
    hai mas Rohib..d YU ada mahasiswa Indonesia yg awardee KGSP g?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikumsalam Mba +Riska Mustika. Setahu saya sejauh ini belum ada kalau yang terdaftar sebagai mahasiswa YU. hanya ada mahasiswa KGSP yang "numpang" belajar bahasa Korea selama setahun. Setelah setahun belajar, mereka akan melanjutkan di kampus nya.

      Hapus
    2. Mas rohib,Insya Allah saya akan segera bergabung di bulan oktober 2015.mohon pencerahannya ya mas

      Hapus
    3. Mas rohib,Insya Allah saya akan segera bergabung di bulan oktober 2015.mohon pencerahannya ya mas

      Hapus
  2. Assalamu'alaikum Mas Rohib, bagaimana pendapat Mas Rohib mengenai master civil engineering di YU?

    BalasHapus
  3. Mas Rohib, saya mahasiswa metalurgi yg berminat untuk S2 ke YU. Apakah dulu Mas Rohib sebelum daftar ke YU sudah memiliki English Proficiency yg memenuhi syarat?

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Second Level CMAS Diving License

Beberapa waktu lalu kembali mendpatkan kesempatan untuk melatih skill diving bareng teman-teman teknik. Ini adalah program kelanjutan "naik tingkat" setelah beberapa bulan sebelumnya mengikuti pula pelatihan untuk mengambil basic diving. Sama seperti basic diving yang di dapat dulu, sebelum terjun langsung ke laut, kami digojrot dulu di kolam renang sehari sebelumnya, full dari pagi sampai sore. Dilatih dasar berenang, bernafas, menahan nafas, memasang alat dan lain sebagainya. Yang berbeda untuk second level ini kami mengambil license dari POSSI ( Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia) yang menginduk pada organisasi international CMAS (Confederation Mondiale Activities Subacuatiques) sedangkan ketika first  level kami dapat dari SSI(Scuba Skill International). Bedanya apaa?? Saya juga tidak tahu banyak, sedikit penjelasan yang saya tahu bahwa kalau SSI biasa digunakan oleh orang yang ingin menagabil license "hanya" sekedar untuk selam hiburan dan l

Tentang Kelengkapan Laboratorium Hingga Segitiga Ideal

Pernah kah anda menghitung harga satu lembar kertas tissue yang anda gunakan? Kalau belum, coba anda hitung dengan cara membagi harga tissue yang anda beli dengan jumlah helai kertas tissue yang didapatkan. (Ga ada kerjaan amat siih. Hehehe) Hari ini saya menghitung kertas tissue yang ada dalam foto di bawah ini: Kimtech Tissue Tahukah anda berapa harga per lembarnya? Harganya adalaaaahh (jreeeeng jreeng jreeeng) 170 KRW atau jika diasumsikan 1 KRW= 11 IDR maka harganya sama dengan Rp. 1.870,- Ya harganya segitu, jangan heran ya (entah karena kemahalan atau begitu murah, tapi bagi saya sih, Muahaal bingiiit) hehehe. Tissue ini adalah salah satu bahan “sepele” yang digunakan dalam keseharian kami beraktivitas di laboratorium. Kami mengunakannya untuk mengelap beberapa alat praktikum dan beberapa bahan uji yang membutuhkan pengeringan yang baik.Saya menemukannya baru ketika di negeri ini (korea .red), padahal dunia laboratorium bukan lah hal asing bagi saya di Indonesia.

Surface Hardening

Untuk merefresh kembali materi kuliah ketika S1 dulu, saya ingi mengulang kembali beberapa materi yang mungkin nanti akan jadi makanan keseharian saya di laboratorium pengembangan paduan (Alloy Development) di Yeungnam University ini. Materi pertama yang ingin saya review adalah tentang proses pengerasan pada permukaan material. Beberapa hal yang menjadi alasan untuk melalkukan surface treatment diantaranya sebagai berikut : -        Menaikain ketahanan Aus -        Menaikkan kekerasan permukaan hingga sedalam 0,1 -0,5 mm -        Menambah ketahanan permukaan terhadap beban mekanis -        Memperbaiki ketahanan fatik Proses pengerasan pada material dapat dibagi menjadi 2 macam penggolongan yakni pengerasan secara termal/ selective heat treatment dan secara termokimia . Berikut adalah penjabaran dari masing-masing jenis pengerasan tersebut. A. Termal/Selective Heat Treatment Proses selective heat treatment dilakukan dengan beberapa prosedur yakni material ya