Setelah yang pertama menceritakan
orang-orang “dibelakang layar” yang menyukseskan ekspedisi ini, saya ingin
berbagi pengalaman serta tips dan trik menapaki tapak demi setapak di gunung
gede-pangrango ini. bukan berarti karena saya ahli dalam pendakian lantas memberikan tips dan trik tetapi ini based on my experience aja hehehe
Jadi menurut yang pernah saya
baca sih, katanya gunung gede-pangrango ini adalah salah satu gunung dengan
pengunjung terbanyak setiap tahunnya, dalam sehari saja pendakian ke gunung ini
di batasi sampai 600 orang dan kuota ini ga jarang habis setiap harinya apalagi
kalau libur panjang. Alasan yang memungkinkan kenapa gunung ini begitu ramai
salah satunya adalah aksesnya yang sangat dekat dari jakarta, bandung, depok
dan bogor yang notabenenya banyak sekali memanfaatkan area ini untuk
berrefrshing ria.
Ohya nama gunung gede-pangrango
sendiri sebenarnya 2 puncak yang berbeda, namun masih dalam satu “kompleks”
pegunungan. ketinggian puncak gunung pangrango lebih tinggi sekitar 15 meteran
dari gunung gede tetapi kawah aktif yang masih mengeluarkan asap belerang hanya
ada atau lebih dekat dengan puncak gunung gede dibandingkan dari puncak
pangrango.oleh karena itu, orang lebih banyak menuju kepuncak gunung gede ini.
Balik lagi ke masalah awal
pendakian, terkait dengan kouta yang dibatasi berikut tips dari saya:
1.mendaftarlah terlebih dahulu
sebelum hari pemberangkatan, paling aman H-3 sebelum pendakian, walaupun
sebenarnya terkadang pas di hari H pendakian juga bisa, tapi kalau ternyata
sudah penuh kuotanya kan ga lucu harus menunggu sehari untuk mendaki atau
bahkan ga boleh mendaki karena kuota habis untuk jarak beberapa hari.
2.pendaftaran bisa lewat on line
atau datang langsung ke pos yang sudah ada. Kalau semua pos di buka maka
setidaknya ada tiga jalur yang bisa dilalui yakni gunung putri,cibodas dan
sabantani (nama yang terakhir ini saya agak ragu kebenarannya.hahaha karena
namanya yang sukar saya ingat)
3. jangan lupa bawa fotokopi KTP
dan uang untuk administrasi sebesar 7.000
Ohya sekedar informasi, menurut
penelusuran teman saya pendakian ke gunung putri untuk sekarang (Desember 2012)
sampai akhir tahun ini hanya dapat melalui jalur gunung putri dan sabantani
karena jalur cibodas ditutup sampai dengan 3 bulan ke depan. Dan pendakain ke
gunug gede sendiri secara keseluruhan akan ditutup mulai dari tanggal 30
Desember 2012 sampai bulan Maret 2013, hal ini dilakukan untuk memperbaiki
ekosistem yang nampaknya tergangu karena ulah kita,yang terlalu sering
mengunjungi tempat ini dan sikap disiplin yang kurang seperti pembuangan sampah
dan perusakan wilayahnya. :’(
Perjalanan awal saya mengikuti
ekspedisi ini dimuai tanggal 22 Desember 2012 dari depok berangkat pukul 10.15
menuju IPB,bogor, bertemu dengan anggota lainnya yang semuanya mahasiswa IPB
jurusan Teknik Mesin Biosistem, sampai di bogor sekitar jam 11.30 an.setelah
menuju kosan teman saya, Adi, saya dan
adi berangkat ke kota bogor terlebih dahulu untuk membeli logistik dan sleeping
bag yang belum sempat saya bawa, dengan kondisi hujan kita berangkat dan
menerobos guyuran hujan dengan mengendarai motor sampai akhirnya terjadi
insiden jatuh dari motor karena mengerem mendadak. untung ga parah, lecet-lecet
dikit dan terkilir di bagian tangan dan kaki memaksa untuk kita berhenti dan
segera mencari tukang urut.alhamdulillah dapat juga, 30 menitan lebih kita
berdua di urut secara bergantian. Dalam hati Duuh cobaan yang berat, belum
berangkat mendaki aja udah kesakitan gini lebih kasihan lagi melihat adi yang
setengah badan sebelah kirinya kesakitan, jadi merasa bersalah karena harus
mengantar saya beli sleeping bag malah dapat musibah ini. Semoga lekas sembuh
sakitnya di :).
Kapan-kapan kita ke mang Isap (tukang
urut) lagi lah buat ngucapin terimakasih.ehhehehehe
Selesai di urut akhirnya semua
perlengkapan telah dibeli dan siap untuk packing semua barang-barang. Nah tips dari saya terkait perlengkapan ini
adalah lakukanlah persiapan jauh-jauh hari atau paling mepet H-1. hal ini dilakukan
untuk memudahkan persiapan dan checklist barang yang akan dibawa selain
tentunya dapat kita gunakan juga waktu yang ada untuk beristirahat sebelum
melakukan pendakian.
Jam 19.30 WIB kami berangkat
dengan menggunakan 2 buah angkot menuju Ciawi, tujuan awal kami bisa naik bus
dari ciawi menuju gunung putri, Cianjur. Tetapi karena tanggal 22 Desember
ternyata long week end banyak bus yang penuh. Menunggu cukup lama dengan
kondisi gerimis akhirnya memaksa kita untuk mencharter 2 angkot lagi untuk mengantarkan
ke gunug putri. Sebagai informasi biayabiaya yang dikeluarkan sbb:
- charter angkot dari IPB ke
Ciawi 80.000/angkot dengan kapasitas 9orang
- angkot dari Ciawi ke Gn.Putri
135.000/angkot untuk kapasitas 8orang. Seandainya kita bisa menaiki bus dari
ciawi ke gunung putri biaya nya sekitar 7.000-10.000/orang.
- Dari pemberhentian angkot yang mengantarkan
kita ke cianjur kita menaiki kendaraan sekali lagi untuk menuju pos pendakian
Gunung Putri. Angkot yang kita gunakan harga sewanya berkisar antara 55-65.000.
yang unik dari angkot yang kami tunggangi adalah cara supir yang membawa angkotnya seperti mengendarai
kendaraan reli dakar cepat dan banyak manuver, maklum jalannya berpori-pori.
(baca: berlubang)hahaha
Setelah sampai di pos pendakian
kira-kira pukul 23.30 kita break sebentar untuk mengisi perut dan beristirahat
sejenak sebelum memulai pendakian. Di sini sampai pagi ternyata
ramai, warung-warung nasi pun lumayan banyak,ada warung ummi dan ada warung abah
yang menyediakan makanan dan serba-serbi minuman. Di warung Abah bahkan
menyediakan penitipan kendaraan, penyewaan alat-alat mendaki sampai porter
untuk membantu membawa barang-barang yang kita bawa untuk mendaki. lengkap juga
kan. Kalau mau menghubungi beliau bisa melalui nomor ini 087720388327 (abah anwar). saya adalah
salah satu yang memanfaatkan jasa penyewaan yang abah sediakan karena kebetulan
carier saya hampir putus padahal perjalanan masih lama, akhirnya saya menyewa
tas dengan harga sewa 15.000/2hari.
Setelah bensin perut untuk pendakian terisi dan membungkus makanan juga
untuk perjalanan, kami langsung menuju pos awal pendakian untuk registrasi
ulang dan pelaporan jumlah anggota serta alat-alat yang kita bawa. Waktu itu
jam menunjukan 01.45 WIB.waoo pagi sekali bukan. yuppz kami sengaja melakukan
perjalanan malam agar bisa sampai di tempat camp di pagi harinya selain
tentunya kalau kata rizka, perjalanan malam bikin kita ga sadar track yang kita
lalui sehingga tidak terlalu terasa rasa lelah kita. Keren kan analisa
teman-teman GURSAPALA ini. Nah halyang penting untuk di ingat jika melakukan
pendakian malam adalah :
- -
Pastikan semuanya membawa senter, paling enaknya
sih yang jenis head lamp jadi ga usah
capek-capek pegang
- -
Bawa makanan yang enak dimakan sambil jalan kaya cokelat
kemasan (misal merek Chok*-chok*),madu atau gula merah. Makanan ini bisa
mengurangi rasa kantuk selain bisa menambah tenaga pula
- - Kalau ada anggota tim yang mengantuk maka sangat
dianjurkan untuk beristirahat terlebih dahulu, jangan memaksakan diri untuk
terus berjalan karena akan sangat berbahaya
- -
Selalu sediakan minum di luar tas kita, agar mudah
untuk dikeluarkan
- -
Selalu pastikan rombongan jangan sampai
tertinggal, gunakan kode-kode tertentu untuk memastikan rekan di depan dan di
belakan kita aman. Kalau waktu kami kode nya adalah dengan teriak KWIIIIK maka orang yang di depan akan
menjawab KWIIIIK-KWIIKKK..hahahha
cerdas kan
Oke lanjutkan cerita ekspedisi
2958mdpl
Setelah berjalan lumayan lama
dengan berkali-kali break untuk
istirahat tidak terasa jam sudah menunjukkan jam 05.00 WIB kita break lagi untuk melaksanakan sholat
shubuh,nah disini nih moment yang saya sukai karena di samping kita melakukan
perjalanan yang lumayan berat ternyata semua anggota tim yang muslim tetap
menjaga kewajiban untuk selalu sholat. The best ^_^
Setelah selesai sholat shubuh,
perjalanan dilanjutkan, seperti berkejar-kejaran dengan sinar matahari kami
bergerak secepat mungkin dengan target bisa mencapai surya kencana pukul 09.00 WIB. Perjalanan di pagi hari dengan
penyinaran matahari plus semalaman ga tidur ternyata membuat fisik kami cepat
terkuras sehingga jam 6.30 pagi kita break cukup lama untuk sarapan terlebih
dahulu. Semua tim membuka makanan yang dibeli dini hari sebelum kami berangkat,
karena saya tidak membeli dan memang sengaja tidak beli maka sarapan saya
adalah roti dengan lelehan susu, lumyan untuk mengganjal perut. Sebenarnya
alasan saya tidak makan nasi diwaktu sarapan adalah untuk menghindari panggilan
alam yang biasanya kita lakukan di pagi hari.(apa hayooo, pasti tahu lah
ya.heheehe)
ini sarapan pagi saya (roti + susu) |
suasana sarapan saat pendakian |
Setelah selesai sarapan
perjalanan dilanjutkan hingga akhirnya semakin dekat dengan surya kencana
ternyata track semakin berat karena rute dan kemiringan jalannya yang semakin
tajam. Beberapa kali kami harus beristirahat, salah satu moment istirahat terindah
adalah ketika beristirahat bareng dengan koi dll, di tempat kita
beristirahat kita bisa melihat pemandangan yang indah berupa bukit dan sempet
diabadikan dengan kamera. Saya coba tanya-tanya apa nama bukit itu tapi sayang
ga ada yang tahu.
pemandangan yang menakjubkan waktu istirahat |
tio yang sedang menapaki jalan menuju surken |
Moment isirahat lain yang tidak
kalah seru adalah ketika saya, rudi, adi, robby dan igoy beristirahat bersama
dan membuat kopi panas ditengah-tengah istirahat kami, hal ini dilakukan untuk
menghilangkan rasa kantuk terutama yang di derita sang motivator kita, ruuudii.hahahha,
dia terkantuk dengan amat sangat sehingga perlu asupan untuk memaksmalkan
perjuangan mencapai surya kencana.
Bicara track menuju surya kencana, salah satu
jalan yang dapat saya abadikan adalah sebagai berikut.
Dengan variasi akar, tanjakan dan
tanah sedikit berpasir membuat kita seringkali harus menyertakan tanagan kita
untuk membantu kita berjalan atau bertumpu pada akar-akar yang tunggang
langgang diantara jalan-jalan yang kita lalui. Oleh karena itu tips dari saya
sebaiknya anda menggunakan sarung tangan untuk memudahkan anda memegang apapun
sekalian juga mengurangi rasa dingin yang memang sangat terasa di kawasan ini.
Berjalan terus menerus dengan
rasa lelah yang telah menggunung akhirnya sampai juga jejak kaki kami ke tempat
tujuan yakni SURYA KENCANA (Surken) kalau saya pribadi sampai di surken sekitar
pukul 11.00 dan termasuk gelombang kedua setelah sebelumnya beberapa anggota
tim telah sampai terlebih dahulu dan menyusul rombongan berikutnya,yakni
rombongan yang dapat motivasi dari rudi selama perjalanan.hahahaha. ohya
sebenarnya tempat Apa sih surya kencana?? Surya kencana adalah area luas mirip
padang safana yang di sekitarnya banyak sekali tumbuh bunga edelewis dan ada
aliran mata air yang sangat jernih sekali, surken merupakan tempat basecamp/mendirikan tenda dan
menginap para pendakai sebelum mencapai puncak. Jaraknya sekitar 20-30 menit
perjalanan kaki menuju puncak.
salah satu sudut Surya kencana |
Ketika berada di Surken serasa
berada di luar indonesia pemandangan indah dengan hamparan rumput hijau di
selingi bunga edelewis serasa berada di safana afrika yang biasa dilihat di
TV.hehehe ditambah lagi dengan kesejukan (kalau tidak boleh disebut dingin)
udaranya. Surga dunia deh pokoknya. berikut nih foto keadaan di Surken
pohon edelewis di surya kencana |
hamparan padang rumput di Surken dari sisi barat |
Surken dari sisi utara |
jalur pendaki di tengah-tengah surken |
sisi utara yang biasa digunakan temapat camp |
hamparan pohon-pohon edlewis |
Tapi sayang, satu yang mungkin
mengurangi kelengkapan tempat ini ketika saya datang yakni bunga edelewis yang
masih belum mekar, karena waktu mekar bunga ini adalah ketika bulan
juni-agustus. Lain kali mungkin saya harus datang kembali dibulan-bulan
tersebut
bunga edelewis yang belum mekar |
selain bunga yang belum mekar ada kesedihan dalam batin saya ketika melihat pemandangan seperti yang terekam dalam lensa kamera saya berikut :
bagi saya peristiwa seperti disamping ini adalah sebuah kejadian yang sangat disayangkan karena selain dapat merusak pohon juga mengagangu pemandangan dan keindahan alam.mudah-mudahan ini hanya hal buruk yang pertama dan yang terakhir yang ada di Surken.aaamiiin
buat para pendaki ingat ya, kecintaan kita terhadap alam bisa dilihat dari faktor-faktor seperti ini, so please jangan pernah lakukan hal yang seperti ini lagi dimanapun dan kapanpun anda mendaki.
di surken ada juga aliran air yang sangat jernih dan segaaaarrr sekalii.di jamin air kemasan merk apapun kalah dengan segarnya air yang diperoleh disini. air ini biasa digunakan oleh para pendaki untuk kebutuhan selama berada di surken dan untuk perbekalan ketika turun dari surken. bahkan menurut Adi,teman saya, air dari surken ini kalau di bawa ke rumah (baca :kosannya di bogor)segar dan dinginnya masih sangat terasa. waooo keren yaa..saya sampai membuktikan itu, dan ternyata benar apa yang disampaikan oleh adi.
Setelah menikmati indahnya surken
bergegas kami mendirikan tenda, 4 tenda alhamdulillah berdiri di semak-semak di
daerah sekitar pinggiran surken. Setelah tenda berdiri persiapan memasak untuk
makan siangpun dilakukan, dengan modal bahan makanan yang dibawa, makan siang
di surken sangat kami nikmati sekali karena perut juga kebetulan keroncongan.
Koki dalam group saya adalah nanda dan deri, nanda adalah koki handal, santapan
siang kami pun nikmat dan mantap walaupun untuk nasi gorengnya yaaahhh ga bisa
dibilang enak dan ga bisa dibilang ga enak juga.hahhaaha
Kenyang makan siang, kami semua
terpulas tidur hingga bangun di sore hari.sempat hujan di sore hari, saya
memilih untuk kembali bergumul dengan sleeping bag untuk melanjutkan tidur
sedangkan teman-teman yang lain melakukan agenda yang sudah direncanakan sebelumnya sebagai
rangkaian acara pelantikan GURSAPALA.
Tidak terasa ternyata saya sangat
pulas tidur hingga baru terbangun ketika waktu sudah mendekati maghrib dengan
kondisi masih sedikit gerimis. Malam menjelang surken semakin dingin tapi tidak
mengurangi kehangatan yang kami ciptakan. Setelah kenyang makan malam.
Kami,para “senior” berkumpul di satu tenda untuk bermain kartu, tebak-tebakan
dan saling ledek-ledekan.hahaha
Korban pada malam itu adalah ican,
karena sering kalah dalam main tebak-tebakan. Padahal ican, menurut rudi,
adalah orang yang berwawasan luas.hahahha
Capek tebak-tebakan ditambah
udara yang semakin menusuk tulang akhirnya kami segera kembali ketenda
masing-masing untuk bersiap tidur. Tenda saya berisikan 5 orang. Saya, nanda,
rizki, igoy dan deris. Walaupun harus berdesak-desakan tetapi alhamdulillah
bisa merasakan berbaring saja sudah cukup apalagi udara sangat dingin. Untung
saya memakai baju lapis empat (singlet tebal, baju, dan 2 jaket) dan pastinya
sleeping bag.
Tidur dengan sedikit tidak
nyenyak karena ternyata air merembes ke dalam tenda dan menyerap di bagian
bawah sleeping bag alias menyerap kaki, otomatis sering sekali terbangun di
malam hari. Dari pengalaman ini saya memberikan tips untuk anda yang akan
mendirikan tenda:
-
- lihat lah
terlebih dahulu apakah area yang akan digunakan merupakan daerah rembesan air
atau bukan,
- - pastikan
juga cari daerah yang aman dan terlindungi dari badai (pilih di daerah yang
terhalang semak-semak,
- jangan di tanah lapang atau di bawah pohon karena kalau
di daerah lapang terancam tenda akan terbang terbawa angin dan kalau di bawah
pohon ditakutkan tertimpa batang pohon yang roboh)
untungnya walaupun tidur di malam hari tidak nyeyak,
karena sebelumnya sudah tidur pulas jadi sedikit tergantikan.ehheheheheoke part II selesai semoga ga bosen :), belum nyampe puncak kan..berlanjut ke part III (ya)
that was amazing, right?..hehehehe, semnagtt menulissss..hahah..lanjutkan.
BalasHapus