Wahai kaum
rebahan time is yours.
.
Untuk
menjadi pahlawan Indonesia kini bisa dilakukan hanya dengan rebahan.
.
Hanya dengan
rebahan, gelar Sarjana Strata satu (S1) bisa diraih di tangan!
---------------------------------------------------------------------------
Undangan
meeting online via: zoom, skype atau media lainnya, upload tugas sekolah via
group whatsapp atau media lainnya, work
from home (WFH) dan melakukan kordinasi teman sekantor hanya dengan duduk di
ruang tamu atau bahkan tidak beranjak dari dalam kamar tidur adalah kondisi
yang sering kita dengar dan terjadi hari – hari ini di sekitaran kita. Hal –
hal tersebut terjadi tidak bukan dan tidak lain karena hadirnya Si Corona. Si primadona
yang katanya mewakili siklus periode wabah 100 tahun-an itu.
Maka datangnya
Si Corona merubah banyak hal di tengah-tengah kehidupan kita. Kita dipaksa
untuk melakukan inovasi untuk terus bisa berinteraksi. Termasuk diantaranya bekerja,
menuntut ilmu dan mendapatkan gelar pendidikan.
Bisa jadi
para dosen – dosen dan guru besar di kampus – kampus ternama di Indonesia, baru
di musim pandemic corona ini melakukan metode trasfer ilmu kepada para
mahasiswanya melalui tatapan wajah di depan laptop. Saya juga (agak sedikit)
bisa memastikan bahwa bagi banyak guru SD – SMA baru di awal tahun 2020 ini
gallery handphone Ibu/Bapak guru penuh dengan foto atau video tugas anak
didiknya. Dan sudah dimaklumi pula, bagi para pekerja yang biasanya harus hadir
di kantor jam 8 atau 9 pagi, mereka pasti sedikit gagap ketika pertama kali
harus menginstall aplikasi zoom atau skype dan kemudian menggunakannya untuk
saling berkordinasi dengan sesama rekan kerja.
Inilah pengejawatanhan
dari social distancing yang merupakan cara terefektif yang dapat dilakukan
untuk melawan Corona hari – hari ini, berkawan dengan teknologi. Biasanya yang
terjadi adalah gugup dan gagap teknologi.
Namun ada
komunitas, atau kalau diizinkan saya ingin menyebutnya dengan kata generasi,
yang tidak gagap menghadapi situasi seperti yang sekarang dialami oleh banyak kalangan
yang harus berkawan dengan teknologi demi social distancing. Generasi itu
adalah UT Korea. Generasi yang sudah menginjak usia 11 tahun di 2020 ini.
UT Korea
“diurus” oleh para mahasiswa Indonesia yang sedang berkuliah di Korea, yang
tinggalnya tersebar di seantero negeri Korea. Maka WFH adalah keseharian dari
para pengurus UT Korea. Skype adalah media yang digunakan dari 10 tahun lalu
untuk melakukan berbagai macam rapat. Kordinasi tertulis sudah dilakukan setiap
harinya semenjak hadirnya layanan Mailing list (milist) “dahulu kala” hingga
sekarang tergantikan dengan lahirnya instant messenger. Bagi para pengajar,
atau kami menyebutnya dengan panggilan Tutor, sudah biasa membuat materi –
materi perkuliahan yang memanfaatkan cloud computing sebagai storage. Para
Tutor pun sudah ter-setting meggunakan website secara online untuk melaporkan
kehadiran sekaligus menginput absence dan nilai - nilai mahasiswa.
Sedangkan, bagi
para mahasiswa; Kelas online via skype adalah metode belajar yang sudah
diaplikasikan lebih dari 10 tahun yang lalu. Upload tugas menggunakan system
terpadu dan terpusat adalah metode belajar yang memang selalu dilakukan oleh
para mahasiswa setiap semesternya. Pertanyaan yang berkaitan dengan kelas bisa
langsung ditanyakan kepada Tutor lewat group – group kelas yang sudah dibuat.
Sedangkan status kemahasiswaan atau hal – hal lain terkait administrasi kemahasiswaan,
e-mail dan social media adalah kawan keseharian bagi mahasiswa UT Korea untuk
berinteraksi dengan para pengurus.
Maka jika
Corona memaksa orang – orang ber-social distancing untuk melawannya, sedangkan
teknologi dan intenet adalah solusi agar kita terus bisa bekawan dan berilmu di
tengah – tengah pandemic ini, UT Korea telah siap dari dulu untuk melawan Corona
dan berkawan dengan situasi pandemi Corona.!
Poster Acara |
Lalu jika masih ada yang menyangsikan model belajar UT Korea ini apakah efektif menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang unggul (?). Kami membuktikannya dengan data persebran alumni UT Korea yang telah mengisi berbagai sektor baik di Indonesia maupun di luar indonesia. Kami tercengang melihatnya!!
Komentar
Posting Komentar