Langsung ke konten utama

Berkeluh Kesah di Media Sosial



Beberapa hari ini mencoba membaca berulang-ulang beberapa ayat Al-Quran khusunya surat ke-70 yakni surat  Al-Ma’arij  ayat 19 – 35. Selain membacanya berulang, mencoba pula menghayati setiap arti dari ayat – ayat tersebut dan sedikit membuat perenungan isi ayat – ayat tersebut kemudian mengaitkannya dengan tingkah laku kita khususnya saya pribadi. Untuk lebih jelas berikut saya petikkan ayat-ayat tersebut  dan terjemahannya:



Ayat 19 – 35 ini merupakan “cerita lengkap yang tidak terputus”, baik ayat sebelum maupun setelahnya, karena ayat sebelum dan sesudahnya mengisahkan atau menggambarkan hal yang lain. Hal pertama yang menjadi perenungan bagi saya ketika membaca ayat – ayat tersebut adalah ayat ke 19 yang berbunyi “Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah...” Beberapa kali  menghayati ayat ini, fikiran saya berputar dan entah kenapa berujung pada kesimpulan tentang update status di facebook, cuitan di twitter atau postingan lain di media social yang berbau keluh kesah. Ya, (bisa jadi) seperti itulah sifat asli manusia, berkeluh kesah, dan menemukan tempatnya di media-media  social yang sekarang banyak kita gunakan. Maka, saya dan mungkin juga anda adalah orang yang pernah berkeluh kesah di tempat itu, selintas seperti sebuah kewajaran karena keluh kesah disebut sebagai  sifat bawaan manusia. Tapiii mari kita baca dan hayati ayat-ayat selanjutnya. Hingga ayat ke-21 dijelaskan pula sifat bawaan lain ketika manusia diciptakan yakni kikir ketika mendapatkan kebaikan, yang kemudian disambung dengan ayat 22 hingga 35 yang menjelaskan pengecualiaan orang-orang yang suka berkeluh kesah dan kikir tersebut.  Jika dirangkum orang-orang tersebut adalah :

- Orang yang mengerjakan sholat yang tetap mengerjakan sholatnya (tidak bolong-bolong),
- Orang yang mensedekahkan hartanya kepada fakir miskin,
- orang yang mempercayai hari pembalasan,
- orang yang takut pada azab Allah SWT,
- orang yang memelihara kemaluannya,
- orang yang memelihara amanat-amanatnya,
- orang-orang yang memberikan kesaksian (yang benar), dan
- orang yang memelihara sholat nya. (mengerjakan sholat nya dengan benar secara syariat maupun kekhusu’annya)

Kedelapan golongan orang-orang itu menjadikan saya kembali merenung ketika membaca ayat - ayat tersebut karena kita dapat mengambil kesimpulan bahwa  jika selama ini kita masih sering berkeluh kesah ketika mendapatkan kesukaran (terlebih berkeluh kesah di media social) dan kikir ketika mendapatkan kebaikan maka jangan-jangan kita bukan termasuk kedelapan golongan orang tersebut, yakni kedelapan golongan yang akan kekal di dalam surga-Nya kelak. Na’udzubillah.

Maka, melalui tulisan ini saya mengingatkan diri saya pribadi dan teman-teman semua, mari kita kurangi dan jauhi untuk berkeluh kesah di depan khalayak makhluk-Nya. Walaupun telah dijelaskan bahwa keluh kesah adalah sifat bawaan manusia tetapi Allah mengisyaratkan bahwa tempat terbaik untuk berkeluh kesah adalah kepada-Nya melalui jalan sholat. Pun begitu ketika kita mendapatkan kebaikan dan kenikmatan, kikir yang ada dalam diri kita dapat kita kikis dengan jalan berbagi kebaikan dan nikmat tersebut kepada sesama.

Laa kHaula Wa Laa Quwwata Illah billahi al-‘Aliyyil ‘Adziim. Semoga kita diberikan kekuatan untuk selalu bisa menjadi hamba-Nya yang istiqomah menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Aamiin.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Kelengkapan Laboratorium Hingga Segitiga Ideal

Pernah kah anda menghitung harga satu lembar kertas tissue yang anda gunakan? Kalau belum, coba anda hitung dengan cara membagi harga tissue yang anda beli dengan jumlah helai kertas tissue yang didapatkan. (Ga ada kerjaan amat siih. Hehehe) Hari ini saya menghitung kertas tissue yang ada dalam foto di bawah ini: Kimtech Tissue Tahukah anda berapa harga per lembarnya? Harganya adalaaaahh (jreeeeng jreeng jreeeng) 170 KRW atau jika diasumsikan 1 KRW= 11 IDR maka harganya sama dengan Rp. 1.870,- Ya harganya segitu, jangan heran ya (entah karena kemahalan atau begitu murah, tapi bagi saya sih, Muahaal bingiiit) hehehe. Tissue ini adalah salah satu bahan “sepele” yang digunakan dalam keseharian kami beraktivitas di laboratorium. Kami mengunakannya untuk mengelap beberapa alat praktikum dan beberapa bahan uji yang membutuhkan pengeringan yang baik.Saya menemukannya baru ketika di negeri ini (korea .red), padahal dunia laboratorium bukan lah hal asing bagi saya di Indonesia.

Interstellar: Antara Scientific Film dan Ayat Alquran

Week end kemarin untuk pertama kalinya nonton film di bioskop di negeri ini (Korea .red ). Awalnya agak skeptic   dengan kemungkinan film yang ditonton, yakni kemungkinannya adalah kalau ga menarik isi filmnya maka bisa jadi film yang ditonton di dubbing dengan bahasa Korea.Hahaha, Kalau yang kemungkinan kedua ini terjadi maka failed banget dah nonton perdana saya di negeri ini.hahaha (Maklum hanya baru bisa bilang “gamsahamnida”, “arayo” dan “mulayo” doang. heuheuheu) Film yang saya tonton adalah Interstellar . Film ini menceritakan tentang perjalanan yang dilakukan ilmuwan-ilmuwan NASA menuju planet Mars dan bersinggungan dengan black hole atau sering disebut juga mesin antar waktu.   Mungkin film seperti ini bukanlah jenis film pertama yang menceritakan kehidupan dan kondisi alam di Mars dan di ruang antar galaxy tetapi film ini menjadi menarik karena di dalam nya digambarkan fenomena-fenomena fisika dengan beberapa kali menampilkan rumus dan teori relativitas waktu,

Surface Hardening

Untuk merefresh kembali materi kuliah ketika S1 dulu, saya ingi mengulang kembali beberapa materi yang mungkin nanti akan jadi makanan keseharian saya di laboratorium pengembangan paduan (Alloy Development) di Yeungnam University ini. Materi pertama yang ingin saya review adalah tentang proses pengerasan pada permukaan material. Beberapa hal yang menjadi alasan untuk melalkukan surface treatment diantaranya sebagai berikut : -        Menaikain ketahanan Aus -        Menaikkan kekerasan permukaan hingga sedalam 0,1 -0,5 mm -        Menambah ketahanan permukaan terhadap beban mekanis -        Memperbaiki ketahanan fatik Proses pengerasan pada material dapat dibagi menjadi 2 macam penggolongan yakni pengerasan secara termal/ selective heat treatment dan secara termokimia . Berikut adalah penjabaran dari masing-masing jenis pengerasan tersebut. A. Termal/Selective Heat Treatment Proses selective heat treatment dilakukan dengan beberapa prosedur yakni material ya