Kemarin, kamis malam atau dalam kaidah penanggalan hijriah sudah bisa disebut hari jumat, karena dalam kaidah hijriah awal hari di mulai ba’da maghrib, saya menelfon Mimi (panggilan saya untuk Ibu). Sudah hampir seminggu sepertinya saya tidak ngobrol ngalor – ngidul dengan Mimi. Ada saja alasan yang menyebabkan ketika saya atau Mimi menelfon atau mem-video call, telfonnya atau video nya ga tersambung. Paling sering sebabnya adalah karena waktu nelfonnya yang kurang pas. Saya telfon, Mimi sedang di mushollah. Mimi nelfon, saya sudah tidur. Walhasil malam jumat tadi, hampir satu jam dihabiskan untuk ngobrol. Mulai dari nyeritain Si Anu yang mau dikhittan, Si Itu yang sekarang kerja di kota A, sampai ngomongin pohon – pohon kelapa yang ada di belakang rumah. Kalau bukan karena adzan maghrib di Cirebon yang sudah berkumandang, mungkin obrolan kita akan lebih banyak lagi. Obrolan yang paling sentimentil adalah ketika ditanya “Hib, jadi berapa lama lagi (kuliah) di Korea nya?”. Jawaba...